BMKG: Gempa M 5,1 di Yogya Bukan Gempa Megathrust

BMKG: Gempa M 5,1 di Yogya Bukan Gempa Megathrust Foto: Shutterstcok.com

Gempa berkekuatan M 5,1 mengguncang wilayah Gunungkidul, Sleman, Yogyakarta, dan sekitarnya pada pukul 05.15 WBI, Senin (28/8).

Berdasarkan keterangan akun Twitter Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (@DaryonoBMKG), gempa yang berpusat di 55 km Barat Daya Gunungkidul tersebut bukan merupakan Gempa Megathrust.
“Gempa selatan Yogyakarta Mag 5,1 pagi ini bukan gempa megathrust, karena tidak bersumber di bidang kontak antar Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia (subduksi landai-dangkal),” papar Daryono melalui cuitan di akun Twitternya.

Menurut Daryono, berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut memiliki jangkauan guncangan yang luas meskipun magnitude atau kekuatan gempanya relatif kecil. Sejumlah warganet di luar DIY seperti Klaten, Sukoharjo, Malang, Jepara juga melaporkan merasakan gempa tersebut.
“Gempa di Yogya itu, mirip dengan gempa di Selatan Malang yang terjadi pada 10 April dan 21 Mei 2021 lalu,” tulis Daryono.

Daryono menambahkan, hingga pukul 05.50 tadi pagi, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan di wilayah Selamat Yogyakarta.
“Hasil pemodelan BMKG juga menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” jelas Daryono.

Sementara itu, akun Twitter @DaryonoBMKG, meminta warga melaporkan kerusakan yang terjadi untuk didata dan ditindaklanjuti.