Dewan Pendidikan Jawa Barat Harus Inovatif di Era Digital

Dewan Pendidikan Jawa Barat Harus Inovatif di Era Digital Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil melantik Dewan Pendidikan Jawa Barat 2019-2024, di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, Rabu (17/7/2019). (Foto: Instagram - @humas_jabar).

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil melantik Dewan Pendidikan Jawa Barat masa jabatan 2019-2024 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Rabu (17/7).

"Alhamdulillah, hari ini saya melantik Dewan Pendidikan Jawa Barat yang hasil seleksi kemarin, mereka itu terdiri dari tokoh pendidikan formal non formal, PAUD sampai perguruan tinggi," kata Emil sapaan akrabnya, Rabu (17/7).

Sembilan orang yang dilantik menjadi Dewan Pendidikan Jawa Barat ialah Dr. Ir. Samsul Bachri, M.Eng; Dr. Amung Ma'mun, M.Pd; Dr. H. Hilmy Rivai, M.Pd; Drs. Teguh Wahyudi, M.Pd; Hj. Anna Anggraeni, S.Pd, M.Pd; Idris Apandi, S.Pd, M.Pd; Dudu Nurzaman, S.Pd, M.Pd; Rusi Rusmiyati Aliyyah, S.Pd.I, M.Pd; dan Dr. Iman Subasman, M.Si.

Emil mengatakan, berdasarkan undang-undang tugas utama dari Dewan Pendidikan Jawa Barat ialah memberikan masukan atau nasihat hingga kritik kepada pemkab/pemkot, pemprov hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jadi tidak dibatasi sebatas SMA/SMK saja, kemudian Dewan Pendidikan ini juga berbasis kewilayahan, ada yang dari Kuningan, Bekasi, Bandung jadi terwakili ke-Jawa Barat-annya," kata Emil.

Indeks Pendidikan dan Era Digital

Ia menitipkan sejumlah hal kepada Dewan Pendidikan Jawa Barat, yang akan bertugas selama lima tahun ke depan.

"Saya titipkan tadi mulai dari indeks pendidikan di Jawa Barat harus meningkat, harus juga berinovasi khususnya yang terdekat ialah mengevaluasi SMK, karena SMK ini secara statistik masih penyumbang pengangguran terbesar," kata Emil.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam pelaksanaan tugasnya, dewan pendidikan membuat laporan kepada masyarakat melalui media cetak, elektronik, laman, pertemuan, dan/atau bentuk lain sejenis sebagai bentuk pertanggungjawaban publik.

"Pendidikan warga Jawa Barat tidak hanya berbasis akademis, tapi juga pendidikan karakter. Manusia unggul Jawa Barat harus seimbang antara kecerdasan ilmu, iman, akhlak, sehat fisik atau mentalnya," paparnya.

Sehingga, Emil berpesan agar model pendidikan di Jawa Barat harus beradaptasi dengan era digital, dan dapat menerapkan cara-cara baru dalam mendidik generasi muda saat ini, sesuai dengan kemajuan perkembangan zaman dan generasinya. (Ant).