Disparbud Jabar Siapkan Strategi Stabilkan Kunjungan Wisata

Disparbud Jabar Siapkan Strategi Stabilkan Kunjungan Wisata Menteri Pariwisata, Whisnutama (kanan) dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jabar, Dedi Taufik (kiri). (Foto: Antara).

BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar), telah menyusun strategi khusus guna menstabilkan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat, menyusul adanya wabah virus corona atau COVID-19.

"Semenjak isu wabah COVID-19 ini merebak di Indonesia kemudian bertambahnya warga Indonesia yang positif virus corona kunjungan wisata di Jabar itu ada penurunan," kata Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik di Bandung, Jumat (13/3).

Dedi mencontohkan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Provinsi Jabar, bisa dilihat dari sisi okupasi perhotelan turun dari mulai 5 persen hingga 7 persen. Kemudian dari kunjungan ke sejumlah destinasi wisata juga terhitung mengalami penurunan yang signifikan.

"Jadi menurunnya kunjungan wisatawan ini harus diatasi segera, jangan sampai dibiarkan sehingga kunjungan wisatawan terus kian menurun akibat isu corona virus ini," kata dia.

Menurutnya ada beberapa strategi yang akan dilakukan dalam hal ini, seperti promo harga tempat wisata, hotel dan restoran hingga dukungan pengusaha wisata yang gebyar menggelar event, atau atraksi di kawasan wisatanya masing-masing.

"Untuk hal ini harus disepakati oleh seluruh industri wisata yang ada, kami perlu dukungan dari mereka," kata dia.

Pihaknya juga akan menanyakan kewenangan pusat terkait Pajak Penghasilan (PPh) industri pariwisata di Provinsi Jabar, khususnya, Pasal 21 dan PPh Pasal 25.

"Kami mencoba akan mendorong terkait, mereka ingin ada keringanan terhadap pajak pembangunan. Itu adalah kewenangan kabupaten kota. Kira-kira bagaimana di industri pariwisata, mereka sudah siap tadi tapi di sisi lain juga ada keinginan keinginan," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan promosi di Provinsi Jabar dan juga di beberapa kota di luar Provinsi Jabar seperti Jakarta, karena merupakan pintu gerbang masuknya wisatawan.

"Selain di DKI Jakarta dari luar daerah yaitu seperti Jogjakarta, Semarang dan juga Malang, kami juga akan melakukan promosi bersama dengan kota-kota tersebut," kata Dedi. (Ant).