Festival Kopi Nusantara Besutan Kemendes PDTT di Sail Nias 2019

Festival Kopi Nusantara Besutan Kemendes PDTT di Sail Nias 2019 Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Samsul Widodo menerapkan konsep kekinian pada Festival Kopi Nusantara di Sail Nias 2019, untuk menarik minat milenial pecinta kopi nusantara. (Foto: Istimewa).

JAKARTA - Potensi kelautan bukan hanya soal sumber alam hayati dan minyak bumi saja. Telah lama manusia mengenal potensi olahraga laut di antaranya surfing atau selancar. 

Bahkan menurut panduan wisata Lonely Planet, ombak laut di Indonesia memiliki kualitas dunia. Artinya, peselancar andal dan profesional kelas dunia sudah sepatutnya menjajal berselancar di sini. 

Indonesia pun mengemas potensi ombaknya ini melalui beragam kegiatan. Salah satunya adalah Sail Nias yang cukup bergengsi bagi peselancar kelas dunia. 

Sail Nias 2019 merupakan salah satu event tahunan Indonesia yang bertaraf internasional. Rangkaian kegiatan Sail Nias 2019 berlangsung sejak tanggal 3-15 September 2019 yang terbagi di Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, dan Kabupaten Nias Utara.

Kemendes PDTT Nakhodai Kopi Nusantara di Sail Nias 2019

Selain itu, mengingat Nias adalah salah satu penghasil kopi berkualitas, maka Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama dengan Pemkot Gunungsitoli, mengadakan Festival Kopi Nusantara dalam rangkaian Sail Nias tersebut.  

Menurut Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Samsul Widodo, penyelenggaraan Festival Kopi Nusantara bertujuan untuk mempromosikan kopi-kopi nusantara pada masyarakat luas. Termasuk Kopi Nias sebagai salah satu kopi tertua di dunia.

“Selain untuk mempromosikan kopi-kopi Indonesia, melalui kegiatan ini (Festival Kopi Nusantara) juga untuk memberikan edukasi pengolahan kopi kepada para petani dan pelaku usaha kopi di Nias”, ujar Samsul Widodo saat diwawancarai di Jakarta, Senin (9/9).

Kegiatan yang terbuka untuk masyarakat umum ini menghadirkan puluhan pelaku usaha kopi, BUMDes dan brand kopi baik lokal maupun nasional. 

Brand kopi yang hadir di sana antara lain Kopi Janji Jiwa, Tanamera Coffee, Exelco Coffee, Kopi Kayumas BUMDes Surya Abadi Situbondo, Kopi Cupunagara BUMDes Raharja Malang, Kopi Donomulyo BUMDes Raharja Malang, Kopi Anaktu Bengkulu, Kopi Aceh, Mora Coffee serta brand kopi lokal Nias seperti Lasara Point, Kopi Kece-Kece, Tabadu Coffee, dan masih banyak lagi.

Menurut Samsul Widodo, kegiatan Festival Kopi Nusantara ini akan dikemas dengan konsep Milenial. “Jadi selain pameran kopi, akan ada atraksi barista, interactive games, acoustic band, layar tancap, dan talkshow,” papar Samsul.

Kemendes PDTT menyadari bahwa kopi bukan lagi sekadar minuman, tetapi juga sudah menjadi satu gaya hidup, bahkan memiliki filosofi tersendiri bagi penikmatnya. Oleh sebab itu, ceruk bisnis kopi nusantara bisa menyatu dengan kegiatan apa pun, termasuk Sail Nias 2019. 

Selain itu, Kemendes PDTT menghadirkan konsep kegiatan yang kekinian untuk menarik minat para milenial. Misalnya dengan menggandeng Misbar Cinema yang akan menghadirkan movie experience cinema, di mana konsepnya membawa cinema ke luar ruangan. Hal ini tidak jauh berbeda dengan budaya layar tancap, tetapi dengan gaya yang lebih milenial.

Festival Kopi Nusantara juga akan menghadirkan MonsterAR, yang akan mengaplikasikan sebuah teknologi Augmented Reality.

Festival Kopi Nusantara ini akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 September 2019 di Area Taman Ya’ahowu, Kota Gunungsitoli. Tentunya, sayang sekali jika terlewatkan.