Garamnya Tak Laku, Petani Cirebon Minta Impor Garam Dibatasi

Garamnya Tak Laku, Petani Cirebon Minta Impor Garam Dibatasi Petani garam di Cirebon saat memanen garam di lahannya. (Foto: Antara).

CIREBON - Sekitar seribuan ton garam milik petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sampai Rabu (3/7) belum laku dijual, dikarenakan harga murah dan masih banyak yang ditumpuk di gudang.

"Para tengkulak tidak mau membeli garam petani, kemungkinan karena miliknya saja masih banyak yang belum terjual," kata petani garam asal Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon Toto di Cirebon, Rabu (3/7).

Toto mengatakan ribuan ton garam yang belum laku dijual tersebut, merupakan garam hasil panen tahun lalu yang masih disimpan di gudang.

Toto melanjutkan garam yang belum laku dijual di wilayahnya, mencapai ribuan ton, hal itu dikarenakan setiap petani masing-masing masih memiliki simpanan, sebanyak 20-50 ton garam.

"Begitu juga garam milik tengkulak yang hampir setiap tengkulak masih memiliki ratusan ton garam," ungkap Toto.

Sementara, petani garam lain, Warpin mengaku masih sulit untuk menjual garam, di mana pada panen tahun lalu saja ada sekitar 30 ton yang masih disimpan.

"Sampai saya kembali memanen garam, hasil garam tahun lalu masih saja belum laku terjual. Karena memang susah sekali menjual garam saat ini," kata Warpin dengan sedih.

Namun dia mengaku tidak mengetahui secara pasti, penyebab sulitnya menjual garam dan dia khawatir, hal ini dikarenakan masuknya garam impor ke Indonesia.

"Oleh karena itu, kami berharap pemerintah untuk lebih bijak dalam membuka kran impor garam," harap Warpin yang ingin garam impor tidak membanjiri Indonesia. (Ant).