Gempa Merusak 24 Bangunan di Bali

Gempa Merusak 24 Bangunan di Bali Gempa merusak salah satu pelinggih (bangunan suci) di Bali (Foto: Washingtonpost))

DENPASAR - Gempa tektonik berkekuatan 5,8 Skala Richter di selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Selasa pagi, menyebabkan kerusakan 24 bangunan di beberapa kabupaten dan kota di Bali.

"Udate hingga pukul 11.40 Wita, ada 24 bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Made Rentin di Denpasar, Selasa (16/7).

Rentin mengatakan, gempa Selasa pagi dirasakan di sembilan kabupaten/kota di Bali. Gempa, lanjut dia, menimbulkan kerusakan bangunan di Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Buleleng, dan Kota Denpasar.

Kerusakan paling banyak dilaporkan terjadi di Kabupaten Badung, yakni 20 bangunan dilaporkan rusak akibat gempa. Di antaranya Gapura ITDC Nusa Dua, SD Negeri 1 Ungasan, Kantor Camat Kuta, SD 11 Jimbaran, Hotel Mercure Nusa Dua, Alfamart di Jalan Bali Cliff No 48 Ungasan, SMPN 5 Kuta Selatan, SMPN 2 Ungasan, SMP Negeri 2 Kuta Selatan, dan Kantor Camat Kuta Selatan.

Gempa juga merusak rumah di Banjar Sukajati di Desa Taman Abiansemal, pelinggih (bangunan suci) Bapak Muada SDN 1 Ungasan dan SD 3 Ungasan, SDN 5 Dalung Kuta Utara, SDN 5 Ungasan, SDN 1 Tuban, SDN 2 Tuban, Gedung Serbaguna Desa Adat Tuban, Banjar Tuban Griya, dan Kantor Bea Cukai.

Gempa juga menyebabkan kerusakan bangunan Rumah Tahanan dan dan ornamen pada atap gedung DPRD di Kabupaten Gianyar; serta menyebabkan rumah seorang warga di Desa Busungbiu, Kabupaten Buleleng, roboh.

Pura Lokanatha di kawasan Taman Kota Lumintang, Denpasar, juga beberapa bata merahnya lepas akibat gempa. "Sampai saat ini, belum ada laporan korban yang meninggal dunia akibat gempa," kata Rentin.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi Selasa pagi termasuk gempa berkedalaman menengah yang diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.

Hingga pukul 11.00 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya sembilan gempa susulan dengan magnitudo terbesar M=3.2 dan magnitude terkecil M=2.4 setelah gempa utama yang bermagnitudo 5,8.