Groundbreaking Smelter Freeport di Gresik, Jokowi: Ini Terbesar di Dunia

Groundbreaking Smelter Freeport di Gresik, Jokowi: Ini Terbesar di Dunia Presiden Joko Widodo Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik (Foto: Instagram @jokowi)

Gresik, Jurnal Jabar - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meresmikan peletakkan batu pertama atau groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10). Jokowi mengatakan, Smelter ini bisa memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan diklaim sebagai yang terbesar di dunia.

"Kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line ini terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Jokowi saat sambutan yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menjelaskan, kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadu emas ini mencapai 6.000 tahun. Selain itu, pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga ini merupakan jumlah yang sangat besar.

"Bapak Ibu bisa bayangkan 1,7 juta ton itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu biasanya bisa mengangkut 3 sampai 4 ton, berarti berapa truk yang akan berjajar di sini, kalau isinya 3 ton satu truk kecil itu berarti ada 600 ribu truk berjajar di sini bayangkan, ini gede sekali," sambungnya.

Lebih lanjut, Jokowi berharap dibangunnya smelter ini menjadi daya tarik industri lain untuk masuk. Sehingga, bisa menumbuhkan ekonomi di Indonesia.

"Saya berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di kawasan ekonomi khusus di Gresik ini akan menjadi daya tarik bagi industri-industri lain untuk masuk ke sini khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi di sini," lanjut Jokowi.

Jokowi juga berjanji, pemerintah akan mendukung agar iklim investasi kian membaik.

"Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh agar iklim investasi kita semakin baik," tegasnya.

Sebagai informasi, Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik ini dibangun di lahan seluas 103 hektar dengan nilai investasi 3 miliar dollar Amerika atau Rp42 triliun.