Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022

Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022 Menko Perekonomian, Airlangga Hartanto (Foto: Laman ekon.go.id)

Jakarta, Jurnal Jabar - Indonesia menjadi tuan rumah Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Tahun 2022. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Airlangga Hartarto, berharap G20 dapat menjadi role model (teladan) bagi masyarakat internasional.

“Sebagai forum yang lahir dari krisis global G20 diharapkan menjadi role model bagi masyarakat internasional, untuk memberikan solusi atas tantangan ekonomi global,” kata Airlangga dalam konferensi pers tentang Presidensi Indonesia di G20 2022, Selasa (14/9), dilansir dari laman alinea.id.

Airlangga menyampaikan, dalam menentukan Presidensi G20, ada mekanisme yang disebut regional basket rotation, di mana saat ini adalah giliran kelompok pemerintahan di Asia.

“Presidensi G20 di 2022 merupakan pertama kali bagi Indonesia menjadi tuan rumah dari Presidensi G20. Hingga saat ini, baru empat negara Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, Korea Selatan dan Saudi Arabia yang sudah pernah menjadi tuan rumah presidensi G20,” sambungnya.

Dengan menjadi Presidensi G20, Indonesia memiliki kesempatan secara strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pada masa pascapandemi Covid-19.

Lebih lanjut Airlangga menjelaskan, persiapan G20 tahun 2022 sudah dilakukan, salah satunya adalah keputusan presiden terkait dengan panitia nasional dan Presiden Jokowi Widodo akan menghadiri penutupan KTT G20 di Roma pada 31 Oktober 2021.

“Di sana Bapak Presiden akan menerima secara resmi, penyerahan tongkat estafet presidensi G20 dari PM Italia kepada Presiden Republik Indonesia, dan pada 1 Desember Indonesia akan resmi menjadi Presidensi G20,” ucap Airlangga.

Ia memastikan, mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 akan ada banyak pertemuan yang dilakukan.

“Ada 150 pertemuan beberapa side event, dari 1 Desember 2021-30 November 2022, di antaranya working group tingkat sherpa, finance, deputy, hingga KTT yang dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan,” pungkas Airlangga.