Kasus Omicron Terus Bertambah, Kemenkes Gencarkan Telemedicine

Kasus Omicron Terus Bertambah, Kemenkes Gencarkan Telemedicine Ilustrasi Omicron. Sumber: kemkes.go.id

Jakarta, Jurnal Jabar - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan konfirmasi kasus Omicron terus mengalami peningkatan. Namun, dilihat dari tingkat keparahannya, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit.

Untuk itu, Kemenkes mengatakan pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.

"Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin," ucap Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi.

Lalu, dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

Kemudian, pemerintah pun meningkatkan tracing dan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulannya.

"Pemerintah juga memulai vaksinasi booster Covid-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas,” tambah dr. Nadia.

Sementara itu, Kemenkes terus mencatat penambahan kasus Omicron di Indonesia. Hingga Senin (10/1/2022), total kasus konfirmasi Omicron di Indonesia telah mencapai 506 kasus.