Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Sebabkan 125 Orang Tewas

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang Sebabkan 125 Orang Tewas Aparat kepolisian menyemprotkan gas air mata ke arah tribun penonton di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (Foto: Twitter @akmalmarhali)

Nasional, Jurnal Jabar – Tragedi kerusuhan sepak bola yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya menyebabkan 125 orang tewas pada Sabtu (1/10).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, jumlah korban pada tragedi tersebut sebanyak 488 orang, dengan rincian 125 orang meninggal dunia, 302 orang luka ringan, dan 21 orang luka berat.

"Saat ini kita fokus pada yang menjadi korban. Untuk yang sakit akan kami layani secara gratis dan untuk yang meninggal kami siapkan santunan dari provinsi dan kabupaten kota," kata Muhadjir dalam keterangan pers, Minggu (2/10).

Muhadjir memastikan, pemerintah akan menjadikan tragedi ini sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Dia juga menyampaikan dukacita kepada korban.

“Atas nama pemerintah dan pribadi, kami menyampaikan bela sungkawa dan prihatin serta menyesalkan kejadian ini. Ini pelajaran bagi kita semua agar tidak terjadi lagi," tandasnya.

Sebagai informasi, tragedi kerusuhan terjadi setelah suporter Arema FC merangsek masuk lapangan sebagai bentuk protes kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Akibatnya, terjadi gesekan antara penonton dan aparat keamanan di lapangan hingga menyebabkan polisi menyemprotkan gas air mata ke tribun yang dipenuhi penonton,