Kesbangpol Jabar: Paham Kiri Komunis Mengancam Ideologi Pancasila

Kesbangpol Jabar: Paham Kiri Komunis Mengancam Ideologi Pancasila Image: Pixabay.com

BANDUNG - Badan Kesatuan, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Daerah (Kesbangpol) Jawa Barat menyatakan, mendeteksi adanya keberadaan paham dan ideologi lain di Jawa Barat sedang berusaha bangkit dan mengancam Ideologi Pancasila.

Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Jabar, Agus Komara mengatakan saat ini perhatian semua orang lebih tertuju pada paham atau aliran kanan garis keras yang dianggap mengancam ideologi.

"Jangan terjebak narasi di sebelah kanan terus yang dianggap bahaya itu. Padahal, paham kiri komunis juga saat ini tengah berusaha bangkit dan mengancam ideologi Pancasila," ujarnya saat diskusi publik Menakar Kebebasan Ormas dalam Perspektif Bhineka Tunggal Ika di Gedung Ormas Islam Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (27/8).

Padahal, menurutnya, paham atau aliran kiri (komunis) dan sejenisnya yang juga tidak sejalan dengan Ideologi Pancasila, juga sama-sama berbahaya dan mengancam Bhineka Tunggal Ika.

"Kami mendeteksi di Jabar ini ada gerakan seperti itu, coba saja di media sosial juga ramai," kata dia.

Berdasarkan data Kesbangpol Jabar, saat ini ada sekitar 120 ormas yang terdaftar secara resmi di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut tidak ada ormas yang memiliki ideologi menyimpang dari Pancasila.

"Kalau paham komunis berusaha bangkit itu lebih terdapat di lingkungan pendidikan, terutama menengah ke atas yang punya kemampuan untuk mengakses berbagai informasi," kata Agus.

Padahal, menurutnya, persoalan ideologi ini sudah selesai dan semua pihak sepakat dengan Pancasila sebagai dasar negara.

"Soal Bhineka Tunggal Ika, soal ideologi Pancasila itu sudah selesai. Nah yang belum selesai itu bagaimana kita mengimplementasikan keberagaman ini menjadi suatu karya nyata di masyarakat," ujarnya.

Agus melanjutkan, persepsi atau pandangan soal soal Bhineka Tunggal Ika sudah termasuk dengan soal kebebasan berkumpul dan berserikat. Namun demikian, kebebasan ini tetap ada rambu-rambu yang harus dipatuhi bersama.

"Jika sudah melenceng dari aturan dan rambu-rambu, termasuk seperti sekelompok orang yang memaksakan diri untuk menegakkan ideologi selain Pancasila harus diamputasi," tegas Agus. (Ant).