KLH Jepang Apresiasi Pembangunan TPPAS Legok Nangka

KLH Jepang Apresiasi  Pembangunan TPPAS Legok Nangka Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung. (Foto: Instagram - @bappedajabar).

BANDUNG - Masih dari rangkaian lawatan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Tokyo, Jepang, Senin (20/5), waktu setempat. Emil sapaan Ridwan Kamil bertemu dengan Vice Minister for Global Environment Affairs, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Jepang, Yasuo Takahashi.

Pada kesempatan tersebut, Yasuo mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalin kerja sama untuk menata Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Kerja sama tersebut antara lain dengan kementerian, parlemen dan Pemerintah Indonesia.

“Kami juga mengharapkan kepemimpinan bapak gubernur untuk proyek-proyek tadi, untuk memajukan setiap proyek, walaupun selangkah demi selangkah. Kami juga mohon diberi kesempatan rutin untuk kerja sama lebih lanjut,” harap Yasuo.

KLH Jepang juga mengapresiasi langkah-langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), dalam membangun Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka di Kabupaten Bandung.

Yasuo berharap, kerja sama bidang lingkungan hidup antara Jepang dan Indonesia semakin mendalam.

“Terkait hal tersebut, kami menyambut baik proyek PPP di Legok Nangka yang kemarin sudah dimulai,” kata Yasuo dalam pertemuan dengan Emil di Tokyo, Senin (20/5).

Menurut Yasuo, JICA memiliki keterbatasan dalam membantu realisasi pengelolaan sampah modern dan ramah lingkungan. 

“Namun, kami anggap kerja sama di Legok Nangka tadi sangat penting. Kami menyampaikan apreasiasi tertinggi dalam memajukan proyek terkait,” ujar Yasuo.

Sejak tahun lalu, Yasuo sudah mengirim konsultan bekerja sama dengan JICA untuk "waste to energy project" di Jawa Barat.

Oleh karena itu, ia mengaku gembira mendengar informasi bahwa lelang internasional Legok Nangka direncanakan akan dibuka tahun 2019 ini. 

Sementara, Emil mengatakan Pemprov Jabar berkomitmen untuk selalu mengedepankan inovasi terkait lingkungan.

“Oleh karena itu 'waste to energy' Legok Nangka adalah contoh agar berhasil. Kami akan jadikan itu kebijakan standar dan di-copy untuk wilayah lain di Jawa Barat,” janji Emil.

Menurut Emil, kerja sama dengan Jepang yang diwujudkan secara konkret di Legok Nangka, itu merupakan gambaran komitmen kuat tersebut. (Ant).