Pemerintah tak mungkin distribusikan vaksin bermasalah

Pemerintah tak mungkin distribusikan vaksin bermasalah Ilustrasi. Pixabay

Pemerintah tidak mungkin mendistribusikan vaksin Covid-19 yang bermasalah kepada rakyat. Vaksin Covid-19 yang disuntikan sudah melalui uji kelayakan dan keamanan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, merespons isu vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech akan kedaluwarsa pada 25 Maret. Siti Nadia memastikan, vaksin Covid-19 yang disuntikan ke masyarakat tidak melewati batas waktu berlaku.

"Terkait kedaluwarsa vaksin Sinovac, kami sampaikan bahwa yang akan kedaluwarsa merupakan vaksin CoronaVac batch pertama, yaitu sejumlah 1,2 juta dosis dan 1,8 juta dosis," kata Siti Nadia kepada wartawan, Senin (15/03).

Siti Nadia menjelaskan, vaksin CoronaVac itu sudah digunakan untuk 1,45 juta tenaga kesehatan dan 50 ribu petugas pelayan publik. "Saat ini vaksin ini sudah habis kita gunakan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan bahwa vaksin yang akan kedaluwarsa adalah vaksin CoronaVac berbentuk botol kecil atau vial, berisi satu dosis untuk sekali penyuntikan. 

"Sementara vaksin Sinovac yang saat ini kita gunakan untuk usia di atas 60 tahun dan pemberi pelayan publik lainnya adalah menggunakan kemasan botol besar atau vial yang berisi 10 dosis atau dapat diberikan kepada 10 orang sasaran vaksinasi," jelasnya.

Siti Nadia juga menjelaskan langkah yang Kementerian Kesehatan ambil merespons isu beberapa orang di luar negeri mengalami pembekuan darah setelah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca.

"Kita menunggu dari BPOM, apakah ada perubahan kriteria penggunaan, jadi kita pararel menyelesaikan quality control sebelum didistribusikan," ujar Siti Nadia.