Pemprov Jabar Salurkan Bantuan Tunai untuk Sejuta Keluarga Terdampak COVID-19

Pemprov Jabar Salurkan Bantuan Tunai untuk Sejuta Keluarga Terdampak COVID-19 Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (tengah) bersama Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja (kiri-berkemeja putih), menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak wabah COVID-19 di Kantor Pos Cabang Kabupaten Bekasi, Kawasan Industri MM2100 Kecamatan Cikarang Barat, Rabu (15/4/2020). (Foto&keterangan: Antara).

BANDUNG - Pemerintah akan memberikan bantuan tunai senilai Rp600 ribu per bulan per keluarga, kepada sekitar satu juta keluarga yang terdampak wabah COVID-19 di wilayah Provinsi Jawa Barat selain Bogor, Depok, dan Bekasi, mulai dari pekan ketiga April hingga Juni 2020.

"Dari Kemensos untuk warga Jabar di luar Bodebek jumlahnya satu juta kepala keluarga yang akan dapat bansos tunai, nanti dibagikan oleh PT Pos Indonesia. Namun perlu sinkronisasi data dulu, tujuannya hanya satu, jangan sampai delapan pintu (bantuan) ini tumpang tindih, duplikasi, atau ada yang terlewat," kata Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil atau Emil, dalam siaran pers Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jumat (17/4).

Warga Jawa Barat selama wabah secara keseluruhan akan mendapatkan bantuan dari delapan program, antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), program bantuan pangan nontunai, bantuan dari Presiden untuk perantau di Bogor-Depok-Bekasi agar tidak mudik, program Kartu Prakerja, dan penggeseran penggunaan dana desa untuk pemberian bantuan langsung tunai.

Selain itu, ada bantuan sosial tunai dan Kementerian Sosial, bantuan uang tunai Rp500 ribu per keluarga dan bahan pangan pokok selama empat bulan dari pemerintah provinsi. Serta tambahan bantuan dari anggaran pemerintah kabupaten/kota.

"Bantuan dari pemerintah jumlahnya sebenarnya banyak tapi RT dan RW saat mengklasifikasi siapa mendapatkan bantuan yang mana itu yang menjadi isu harian," kata Gubernur.

Ia mengatakan bahwa lebih baik semua bantuan untuk warga Jawa Barat, penyalurannya dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat supaya tidak tumpang tindih.

"Kami sarankan semua bantuan untuk warga Jabar biar pengaturan lalu lintasnya oleh provinsi, jangan sampai ada duplikasi karena kebingungan. Misalnya dia pengangguran lalu dapat bantuan prakerja ternyata dia terdaftar lagi di bansos tunainya Kemensos. Ini butuh proses pemilahan di akar rumput," kata Emil.

Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan bantuan sosial dari pemerintah selama masa wabah, meliputi tiga basis yakni bantuan dengan basis wilayah untuk warga desa dan warga Bogor-Depok-Bekasi. Bantuan berbasis profesi lewat program prakerja, dan bantuan dengan basis umum seperti PKH, bantuan sosial tunai, dan bantuan pangan pokok. (Ant).