Pertamina Bangun 'Relief Well' untuk Hentikan 'Oil Spill"

Pertamina Bangun 'Relief Well' untuk Hentikan 'Oil Spill Incident Management Team Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), Taufik Aditiyawarman memberikan paparan terkait penanganan terhadap tumpahan minyak di anjungan YYA-1 PHE ONWJ di Laut Jawa, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (8/8/2019). PHE ONWJ telah mengangkut 3.965 barel tumpahan minyak yang tercecer di lepas pantai Karawang terhitung hingga Rabu 7 Agustus 2019. Pemulihan kawasan tersebut rencananya akan terus dilakukan hingga Maret 2020. (Foto: Antara Foto).

KARAWANG - Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) mempercepat pengeboran sumur baru 'relief well' (RW) YYA-1RW. 

Tujuannya, untuk menghentikan gelembung gas yang mengakibatkan tumpahnya minyak mentah ke perairan utara Kabupaten Karawang.

"Pengeboran sumur baru relief well (RW) YYA-1RW ini berfungsi menutup sumur YYA-1," kata Vice President Relations Pertamina Hulu Energi Ifki Sukarya, dalam siaran pers yang diterima di Karawang, Kamis (8/8).

Pengeboran sumur 'relief well' YYA-1RW itu sendiri bagian dari upaya PHE ONWJ, untuk menghentikan gelembung gas di sumur YYA-1. Setelah selama sepekan terakhir melakukan survei, untuk menentukan titik sumur dan penempatan menara bor (rig).

Ia mengatakan, hingga saat ini PHE ONWJ telah melakukan pengeboran sumur baru YYA-1RW yang mencapai kedalaman sekitar 624 meter dari target 2.765 meter.

"Kami akan mengontrol sumur YYA-1 melalui sumur baru YYA-1RW ini. Sehingga nanti bisa secepatnya menutup sumur, agar tidak lagi menumpahkan minyak,” kata Ifki.

Ifki mengatakan, sumur baru dibor secara miring menuju lokasi lubang sumur YYA-1 hingga mencapai titik kedalaman tanah tertentu, untuk menutup sumur YYA-1.

Pengeboran sumur baru itu telah dimulai sejak Kamis (1/8) pukul 14.00 WIB, atau dua hari lebih cepat dari jadwal semula.

“Pemilihan lokasi pengeboran sumur baru itu telah melalui kajian keamanan dari tiga aspek yakni HSSE, subsurface, dan seabed survey,” kata Ifki.

Menurut dia, PHE ONWJ melibatkan perusahaan 'well control' kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots and Coots. Perusahaan asal Amerika Serikat sebelumnya telah berhasil menghentikan insiden serupa sumur YYA-1, dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko.

Setelah sumur baru YYA-1RW mencapai titik kedalaman sumur YYA-1 yang ditentukan, maka akan dipompakan lumpur berat dari sumur baru untuk mematikan sumur YYA-1.

"Nanti, setelah sumur YYA-1 dinyatakan mati akan dilakukan monitoring selama 24 jam penuh sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon, atau penutupan sumur secara permanen," tegas Ifki.

Menurutnya, PHE ONWJ menahan tumpahan minyak sumur YYA-1 agar tidak melebar ke perairan yang lebih luas, dengan melakukan strategi proteksi berlapis di sekitar anjungan. Serta mengejar, melokalisasi, dan menyedot ceceran minyak yang melewati batas sabuk 'oil boom' di sekitar anjungan YYA-1.

Selain penanganan control sumur, PHE ONWJ juga melakukan penanganan 'oil spill' di offshore dan onshore. (Ant).