Sambut Musim Tanam, Ditjen PDT Usung 'Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0'

Sambut Musim Tanam, Ditjen PDT Usung 'Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0' Direktur Jenderal PDT, Samsul Widodo (keempat dari kiri) saat menghadiri sarasehan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Situbondo, Kamis (14/11/2019). (Foto: Dokumentasi Ditjen PDT).

SITUBONDO - Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), bersama dengan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (MSMB), telah merintis pengembangan Smart Farming 4.0 di Kabupaten Situbondo, yang merupakan salah satu daerah tertinggal.

Hal itu telah dilakukan sejak tahun 2018. Smart Farming 4.0 merupakan metode pertanian cerdas berbasis teknologi, di mana terdapat beberapa teknologi yang digunakan.

Metodenya yaitu agri drone sprayer (drone penyemprot pestisida dan pupuk cair), drone surveillance (drone untuk pemetaan lahan), serta soil and weather sensor (sensor tanah dan cuaca). 

Kunci utama dalam penerapan metode Smart Farming 4.0 adalah pada data yang terukur. Oleh karena itu, seluruh kegiatan tersebut terintegrasi dengan aplikasi berbasis android RiTx.

Potensi petanian yang besar dan lahan yang luas, membuat Kabupaten Situbondo dipilih menjadi salah satu pilot project. Proyek ini dilaksanakan di 250 hektar lahan, dengan dukungan 1 unit soil and weather sensor

PT MSMB bersama dengan BNI melanjutkan model pengembangan pertanian presisi ini di Situbondo, melalui kegiatan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0. Hal ini sebagai bentuk tindak lanjut keberhasilan pada pilot project tersebut.

"Kabupaten Situbondo sudah seharusnya berkembang melalui potensi besar yang mereka miliki, baik itu pada sektor pertanian dan perkebunan. Teknologi Smart Farming 4.0 membantu mengoptimalkan hasil pertanian dan perkebunan yang ada. Contohnya terkait komoditas mangga yang banyak di Situbondo, dengan teknologi ini kita bisa mengetahui berapa ribu pohon mangga yang ada di Situbondo, kondisinya seperti apa, kapan berbunga, kapan panen dan sebagainya, sehingga kita bisa prediksi dan itu akan memudahkan Dinas Pertanian untuk mengatur logistiknya dan dijual ke mana," papar Direktur Jenderal PDT, Samsul Widodo, saat menghadiri sarasehan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Situbondo, Kamis (14/11).

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Kabupaten Situbondo merupakan kegiatan ke-4 yang dilaksanakan, setelah sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Garut, Pasaman Barat, dan Sukabumi. 

Kegiatan ini dihadiri oleh 250 orang petani penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI. Hadir juga perwakilan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang turut mendukung kegiatan ini. 

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0, dilaksanakan untuk menyambut musim tanam Oktober 2019 – Maret 2020. Rencananya akan dilaksanakan di 12 lokasi unggulan pangan di Indonesia.

Dalam kegiatan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 ini, BNI berperan untuk memberikan pembiayaan akses permodalan yang mudah dan murah, di sektor pertanian dan perkebunan. Serta, kemudahan budidaya dan peningkatan hasil produksi melalui Corporate Social Responsibility (CSR). 

Sedangkan PT MSMB sendiri bertugas untuk melaksanakan pendampingan petani. Utamanya, terkait penerapan teknologi pertanian presisi, berupa Teknologi Smart Farming 4.0 berbasis Internet of Things (IOT). 

Selain itu, menyediakan peralatan dan memfasilitasi untuk akses kepada off-taker. Melalui teknologi ini para petani mendapatkan lebih banyak kemudahan. Contohnya, pengelolaan lahan pertanian dan penjualan hasil produksi dengan harga lebih baik.

Kegiatan Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 di Situbondo dilakukan dengan beberapa rangkaian kegiatan, yaitu:
1. Sarasehan, di mana para petani dapat bertanya terkait permasalahan pertanian dan akan langsung dijawab oleh pihak terkait.
2. Demo aksi penggunaan teknologi pertanian oleh PT MSMB, tentang penggunaan dan pemanfaatan RiTx Soil & Weather Sensor. Serta, aplikasi RiTx Bertani kepada para petani penerima program dan Pemerintah Daerah, juga pihak pendukung lainnya.

Dalam kegiatan ini, setiap kelompok petani akan mendapatkan bantuan fasilitas CSR berupa RiTx Soil & Weather Sensor. Sedangkan, seluruh petani penerima program akan mendapatkan fasilitas KUR dari BNI dan Kartu Tani, yang berfungsi untuk mendapatkan pupuk bersubsidi oleh petani.

Fungsi lainnya, sebagai kartu debit petani untuk mengakses rekening tabungan, kartu identitas petani, data dan sumber informasi produktifitas pertanian, serta akses data untuk distribusi bantuan pertanian lainnya.

Gerakan Menyongsong Pertanian 4.0 diselenggarakan di 12 titik, yaitu:

1. Garut, Jawa Barat.
2. Pasaman Barat, Sumatera Barat.
3. Sukabumi, Jawa Barat.
4. Situbondo, Jawa Timur.
5. Dairi, Sumatera Barat.
6. Brebes, Jawa Tengah.
7. Banyuwangi, Jawa Timur.
8. Badung, Bali.
9. Ponorogo, Jawa Timur.
10. Lombok Timur, NTB.
11. Cianjur, Jawa Barat.
12. Malang, Jawa Timur.