Sekolah Anak Indonesia, Sentul, Mengunjungi Jurnal Jabar

Sekolah Anak Indonesia, Sentul, Mengunjungi Jurnal Jabar Para siswa dan siswi Sekolah Anak Indonesia sedang menyimak penjelasan dari tim redaksi PT Alinea Tek Nusantara yang memiliki portal berita www.alinea.id dan www.jurnaljabar.id. (Foto: Mamtha Yunia Fafa).

Jakarta -  Siang ini kantor PT Alinea Tek Nusantara sebagai pemilik portal berita alinea.id dan jurnaljabar.id kedatangan tamu istimewa.

Rombongan siswa dan guru Sekolah Anak Indonesia (SAI) dari Babakan Madang, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berkunjung dalam rangka studi wisata ke kantor redaksi alinea.id dan jurnaljabar.id di Gedung Gapura Raya, Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan.

Kepala Sekolah SAI Yanto Sutrisno Saragih yang diwawancarai oleh jurnal jabar mengatakan bahwa studi wisata ini dilakukan setiap enam bulan sekali.  Uniknya, seluruh murid SAI adalah remaja dari Provinsi Papua yang beruntung mendapatkan beasiswa untuk sekolah di SAI.

"Tujuan studi wisata ini adalah untuk mengenalkan kepada para murid-murid SAI tentang berbagai profesi, sehingga mereka mendapatkan gambaran akan kuliah ke mana selulus dari SAI kelak," jelas Yanto kepada Jurnal Jabar. 

"Murid-murid kami datang dari tiga wilayah yaitu dari Tolikara, Tambraw, dan Asmat. Mereka tinggal di asrama yang kami sediakan dan sejak awal sudah berkomitmen untuk menyelesaikan sekolah sampai lulus," alumni Universitas Negeri Jakarta jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia ini juga mengatakan bahwa semua murid mendapatkan beasiswa dari Yayasan Alirena pemilik Sekolah Anak Indonesia.

Studi wisata kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana sebuah berita di media online diproduksi. Selain itu untuk mengetahui peran profesi reporter, editor, desain graphis, dan lain sebagainya dalam alur pemberitaan di media online.

Sebelumnya, SAI mengunjungi Muara Angke untuk melihat pengolahan ikan. "Anak-anak kaget karena melihat ikan di Muara Angke ada yang dari Papua dan diolah di sana menjadi ikan asin. Lalu dikirim lagi ke Papua untuk dijual," ungkap Yanto.

Studi Wisata untuk Merangsang Bakat Berwirausaha 

Studi wisata ini membawa kegembiraan bagi Emilianus Hae alias Emil, kelas 10. "Senang," kata Emil ketika ditanya perasaannya berstudi wisata ini. Remaja asal Tambraw, Papua ini, menceritakan kesannya ketika melihat cara kerja media online. "Saya punya blog di blogspot, dan dari kunjungan ini belajar untuk bisa membuat blog itu jadi lebih bagus lagi," kata Ketua Osis SAI ini.

Emil juga bercerita tentang kunjungannya ke Muara Angke yang merupakan daerah pesisir di Jakarta Utara. "Tambraw itu pesisir, jadi mayoritas penduduknya nelayan. Tapi di Tambraw itu masyarakat berpikir untuk hari ini, sedangkan di Muara Angke sudah berpikir ke depan, contohnya bagaimana cara mengolah ikan," Emil bercerita. 

Tapi Emil mengkritisi peran pemerintah yang menurutnya belum baik. "Ketika saya di Muara Angke, yang saya pikirkan ketika melihat Muara Angke adalah pemerintah seharusnya mendukung nelayan, dengan memberikan fasilitas dan teknologi untuk pengolahan ikan, agar pengolahannya juga lebih teratur dan bersih," Emil menyarankan.

Dari studi wisata yang dilakukan hari ini ternyata Emil sudah berencana akan membuka usaha di Tambraw kelak. "Orang Tambraw tidak suka ikan yang dikeringkan, jadi saya tidak akan buat ikan asin seperti di Muara Angke. Saya ingin buka usaha rumah makan dengan mengolah ikan segar," begitu harapan Emil kelak di kampung halamannya.  

Harapan Guru
Jurnal Jabar juga mewawancarai Bernardo Jongi Namang Guru Seni Musik di SAI. Menurut Jojo panggilan akrabnya, studi wisata ini sebetulnya untuk memenuhi kebutuhan para siswa, dalam rangka menambah pengetahuan mereka mengenai dunia kerja dan dunia wirausaha. 

"Harapan saya sebagai guru, studi wisata ini dapat merangsang murid untuk mau mengembangkan sisi entrepreuneurship-nya. Selain itu, edukasi yang didapat dari studi wisata ini juga dapat bermanfaat untuk daerah masing-masing," kata pria yang suka bermusik ini. 

Namun lepas dari itu, Jojo sendiri merasakan perlunya studi wisata di bidang seni dan budaya dalam rangka menambah pengalaman para siswa. "Menurut saya, studi wisata di bidang seni musik juga perlu, sebab anak-anak sebaiknya juga tahu alat musik dari daerah lain," katanya.

"Selama ini mereka hanya lihat dari video, saya pikir mereka perlu mengetahui dengan melihat langsung dan memainkannya. Saya pikir dengan mereka mengetahuinya, maka mereka akan bisa terinspirasi untuk mengembangkan seni dan alat musik di daerahnya kelak," harap Jojo alumni Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta ini.

Kunjungan siang ini diakhiri dengan foto bersama para siswa dan staf redaksi. Sekaligus, redaksi Jurnal Jabar mengucapkan terima kasih kepada rombongan SAI yang  datang berkunjung. (RNS).