Siapkan Rp900 juta, PTAR Kembangkan SMK Pertanian Terpadu di Tapanuli Selatan

Siapkan Rp900 juta, PTAR Kembangkan SMK Pertanian Terpadu di Tapanuli Selatan Penandatangan MoU Pengembangan SMK Pertanian Terpadu di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangoru. Foto: Dokumentasi PT Agincourt Resources

Tapanuli Selatan, JurnalJabar.id - Pengelola tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) menggandeng Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian Cianjur menyiapkan anggaran Rp900 juta dalam pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Terpadu di Kecamatan Batangtoru dan Kecamatan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis, mengatakan pengembangan SMK Pertanian Terpadu ini untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) melalui akses pendidikan. Menurutnya, pendidikan menjadi bagian penting dalam pengembangan masyarakat.

"Oleh karena itu, peningkatan akses pendidikan berkualitas merupakan bagian penting dari program pengembangan masyarakat PTAR," katanya dalam keterangan rilis yang diterima jurnaljabar.id, Rabu (22/6).

Sementara itu, Community Development Manager PTAR, Rohani Simbolon menerangkan program ini menyasar tiga keahlian di SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru, yakni Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Berbagai keahlian ini merupakan bentuk upaya mendorong peningkatan perekonomian dan pendidikan masyarakat sekitar tambang.

"Pengembangan pendidikan kejuruan termuat dalam Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia," jelasnya.

Sejalan dengan PTAR, Koordinator Bidang Program, Data, dan Kemitraan BBPPMPV Pertanian, Iip Ichsanudin, menilai program ini bermanfaat dalam mengembangkan SDM yang unggul dan berkualitas di bidang pertanian. Kecukupan SDM merupakan investasi daerah dan negara, sekaligus fondasi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kita tidak boleh berhenti pada seremoni saja, tetapi harus melesat supaya SMKN 1 Batangtoru dan SMKN 1 Muara Batangtoru bisa menjadi episentrum pengembangan pertanian di Tapanuli Selatan,” tandasnya.

Selain itu, menurut Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Padangsidimpuan, Benny Damanik, Program Pengembangan SMK Pertanian Terpadu dapat menjadi solusi atas masalah yang dihadapi di Tapanuli Selatan, yakni terbatasnya kemampuan bertani terutama di kalangan anak muda. Padahal, 80% mata pencaharian warga Tapanuli Selatan bergantung pada sektor pertanian yang mayoritas menghasilkan karet. 

“Maka itu saya berharap kehadiran program ini bisa membaca kearifan lokal dan memacu banyak siswa memiliki kemampuan bagus untuk mengembangkan komoditi pertanian di Tapanuli Selatan,” pungkasnya.