Tekan Angka Kebutaan di Tapsel, PT Agincourt Gelar Operasi Katarak Gratis

Tekan Angka Kebutaan di Tapsel, PT Agincourt Gelar Operasi Katarak Gratis PT Agincout Resources menggelar Pekan Informasi Kesehatan Mata dan Katarak di Tapanuli Selatan (Foto: Dokumen PT Agincourt Resources)

Nasional, Jurnal Jabar – Perusahaan tambang emas martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) menggelar pemeriksaaan mata dan operasi katarak gratis di Sopo Daganak, Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (12/9).

General Manager Operations PTAR, Rahmat Lubis mengatakan, kegiatan Pekan Informasi Kesehatan Mata dan Katarak yang dihadiri 200 orang ini bertujuan untuk mengurangi kebutaan akibat katarak.

"Dengan kepedulian yang tinggi untuk menyokong harapan hidup penderita katarak, keluarga, dan komunitas di sekitarnya, PTAR siap menggelar operasi katarak gratis. Tentunya operasi katarak ini dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan, mulai dari tahap screening, pelaksanaan operasi katarak, hingga kontrol pasca-operasi," kata Rahmat, dalam keterangan tertulis yang diterima jurnaljabar.id.

Rahmat menjelaskan, tahun ini PTAR menargetkan 600 orang terbebas dari mata buta katarak. Ia menambahkan, program  pemeriksaan dan operasi katarak gratis ini diperuntukkan bagi masyarakat pra sejahtera di Tapsel dan Kota Medan.

Menurut Rahmat, Operasi katarak di Tapsel akan difokuskan di RS Bhayangkara di Kecamatan Batangtoru, dengan jadwal operasi 14 September, 24 September, dan 15 Oktober. Pendaftaran dan pemeriksaan mata sekaligus dapat dilakukan langsung di RS Bhayangkara setiap hari kerja.

Dari Batangtoru, operasi katarak akan dilanjutkan di Medan, tepatnya di RS Khusus Mata Mencirim Tujuh Tujuh Medan, dengan jadwal operasi pada 22 Oktober, 12 November, dan 23 November.

Sementara itu, perwakilan Dinas Kesehatan Tapsel, Rudi Iskandar Harahap menegaskan, pihaknya mendukung penuh operasi katarak gratis yang diadakan PTAR. Rudi memastikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapsel siap membantu penyerabaran informasi kepada masyarakat terkait program ini.

“Kami siap mendukung penyampaian informasi kepada maysarakat tentang katarak dan kebutaan yang disebabkan oleh katarak,” ujar Rudi.

Rudi menyampaikan, hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness tahun 2014–2016 menyebut prevalensi kebutaan akibat katarak di Indonesia sebesar 1,9%, dengan 77,7% penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan terbesar adalah katarak yang tidak dioperasi. Khusus di Sumatera Utara saja, hampir 80% kebutaan pada penduduk usia 50 tahun ke atas disebabkan katarak yang tidak dioperasi.

Pada kesempatan yang sama, Senior Manager Corporate Communications PTAR, Katarina Siburian Hardono menuturkan, perusahaan sejauh ini sudah tujuh kali menggelar operasi katarak gratis. PTAR telah membantu kesembuhan 8.118 mata katarak, sekaligus menyokong harapan hidup 7.131 orang.

“Kami meyakini bahwa operasi katarak tidak sekadar membuat penglihatan seseorang menjadi jelas, melainkan mampu meningkatkan produktivitas seseorang, membuatnya mandiri dan lebih berdaya menjalani hidup, dan sehat secara emosional," pungkasnya.