Angka Kematian Ibu Hamil Naik, Muhadjir Dorong Kapasitas Nakes Ditingkatkan

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 4.627 kematian ibu dengan sebagian besar disebabkan akibat pendarahan.
Kamis, 18 Nov 2021 15:28 WIB Author - Kartiko Bramantyo Dwi Putro

Jakarta, Jurnal Jabar - Jumlah kematian ibu hamil mengalami peningkatan pada 2020. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 4.627 kematian ibu dengan sebagian besar disebabkan akibat pendarahan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan perlu adanya peningkatan kapasitas dari tenaga kesehatan (Nakes), penyuluh keluarga berencana (PLKB), bidan dan kader.

Peran bidan, PLKB (pelaksana program KB) dan kader masyarakat menjadi tulang punggung utama dalam mendorong perencanaan kehamilan, kata Muhadjir, dilansir dari laman alinea.id pada Kamis (18/11).

Menurut Muhadjir, Nakes dan petugas terkait harus mampu menangani permasalahan-permasalahan di tingkat dasar agar angka mortalitas dan morbiditas dapat ditekan. Termasuk, tetap memperbarui ilmu secara berkala, terutama di masa pandemi Covid-19.

Muhadjir menjelaskan, faktor utama untuk mencegah kematian dan memastikan kesehatan ibu dan anak adalah perencanaan kehamilan. Berdasarkan data, dari 28.158 kematian balita, sebanyak 72,0% kasus atau 20.266 kematian terjadi pada usia 0-28 hari (neonatus).

Baca juga :