Lejitkan Potensi Fesyen Lokal Lewat Gerakan Cinta Tenun Ikat

Potensi tenun ikat dari NTT selalu memikat siapa saja. Kemendesa PDTT dan Ditjen PDT berupaya mengoptimalkannya.
Rabu, 25 Sep 2019 12:22 WIB Author - Rina Suci

JAKARTA - Mutiara dari Timur, mungkin itu julukan yang tepat untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingat potensi terpendamnya yang memesona. Salah satunya adalah potensi fesyen lokal berupa tenun ikat, yang motifnya unik dan otentik.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) meluncurkan Gerakan Cinta Tenun Ikat dan Festival Budaya, dalam rangka mendukung kearifan lokal di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Selasa (24/9).

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan pelatihan pewarna alami dengan konsep live-in designer. Pelatihan ini sudah dilakukan di Desa Boti, Kecamatan Kei, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pada pelatihan tersebut.Sekira60 orang penenun dari 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT,dilatih mengembangkan pewarna alami.

Sri Mega Darmi, atau akrab dipanggil Riri Sandjojo, istri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, juga selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemendesa PDTT, dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mencintai produk Indonesia.

Kita harus mencintai budaya lokal, mendukung produk lokal, dengan membeli produk-produk lokal. Dan pesan Ibu Negara (Iriana Joko Widodo) kalau membeli produk lokal jangan ditawar, ujar Riri dibarengi tawa dan tepuk tangan para hadirin.

Baca juga :