Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, secara hangat menyambut kedatangan Brigadir Jenderal Pol. Bahtiar Ujang Purnama, selaku Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Paseban Punta, Balai Kota Bogor.

Dedie Rachim, Tata Kelola Pemerintahan, KPK

Dedie Rachim Membahas Strategi Tata Kelola Pemerintahan dengan KPK

Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, secara hangat menyambut kedatangan Brigadir Jenderal Pol. Bahtiar Ujang Purnama, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, pada Senin (20/5).

Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, secara hangat menyambut kedatangan Brigadir Jenderal Pol. Bahtiar Ujang Purnama, selaku Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Paseban Punta, Balai Kota Bogor, pada Senin (20/5).

Kehadiran Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah III KPK bertujuan untuk melaksanakan rapat koordinasi mengenai pengelolaan pemerintahan daerah Kota Bogor bersama dengan jajaran Pemerintah Kota Bogor.

Bahtiar Ujang Purnama mengungkapkan, kedatangannya dan timnya membawa pesan, penilaian, serta saran untuk perbaikan sistem pemerintahan melalui pengetahuan, pemahaman, serta ide dan langkah baru. Ini semua sangat penting dalam lingkungan kerja, baik pada tingkat taktis, strategis, maupun teknis.

Menurut Bahtiar Ujang Purnama, yang menjadi perhatian dalam perkembangan bangsa adalah langkah-langkah strategis untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan.

Hal terpenting adalah pelaksanaan tata kelola yang optimal, dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada, mulai dari kewenangan, anggaran, sumber daya manusia, hingga sumber daya lain dalam bentuk infrastruktur.

Ia mendorong jajaran Pemerintah Kota Bogor untuk berpikir dan bertindak secara responsif, agar tidak terjebak dalam rutinitas. Semua ini dilakukan demi kepentingan masyarakat luas sehingga masalah yang muncul dapat diatasi.

“Jika berpikir semakin lambat, maka bekerja juga semakin lambat dan langkah akan tertinggal, yang pada akhirnya membuat kita semakin jauh tertinggal,” ujar Bahtiar Ujang Purnama.

Ia menambahkan, dengan memahami tugas dan tanggung jawab mereka, setiap individu akan lebih sering berpikir sesuai dengan bidang spesialisasi masing-masing. Dengan demikian, cara berpikir yang responsif dan progresif akan muncul.

Sumber: Portaljabarprov

Komentar