Rencana Aklamasi di Munas Golkar, Pengamat: Mestinya Lebih Demokratis dari Partai Lain

Munas harus dijadikan 'moment' untuk memunculkan kader dan tokoh terbaik Golkar.
Kamis, 14 Nov 2019 17:23 WIB Author - Rina Suci

JAKARTA - Partai Golkar akan melaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) pada awal bulan Desember di Jakarta. Namun, pihak Airlangga Hartarto saat ini sedang mengupayakan, agar di Munas Golkar kali ini Calon Ketua Umum dipilih secara aklamasi, jugahanya ada calon tunggal.

Menanggapi hal itu, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, jika mekanisme pemilihan ketua umum secara aklamasi dilakukan pada Munas, maka Partai Berlambang Beringin ini tidak mencerminkan dirinya sebagai partai yang demokratis. Dengan kata lain, demokrasi di tubuh Golkar akan semakin suram.

Golkar ini termasuk partai tertua di Indonesia, sudah matang dan melewati berbagai era perpolitikan di Indonesia, dari orde lama, orde baru hingga era reformasi saat ini. Mestinya lebih maju dan demokratis dari partai lain, kata Pangi di Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut Pangi, mestinya moment Munas seperti ini harus dijadikan moment,untuk memunculkan kader dan tokoh terbaik Golkar

Tujuannya, untuk tampil dan menunjukkan kemampuan dan kapasitas mereka. Bukan malah memunculkan calon tunggal dan mematikan yang lainnya.

Baca juga :