Dalam perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Pemerintah Kota Bogor, bersinergi dengan masyarakat, meluncurkan gerakan “Deudeuh ka Lembur” . Foto Pemprov Jawa Barat.

membersihkan saluran air

Dedie Rachim 'Ngabaur' Bareng Warga, Bersihkan Saluran Air di Kampung

Pemerintah Kota Bogor mencanangkan gerakan “Deudeuh ka Lembur” sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543. Wali Kota Dedie A. Rachim memukul kentongan bambu sebagai simbol dimulainya aksi bersih-bersih saluran air di RW 02 Rancamaya, Bogor Selatan.

Dalam perayaan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Pemerintah Kota Bogor, bersinergi dengan masyarakat, meluncurkan gerakan “Deudeuh ka Lembur” sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan tempat tinggal. Peluncuran gerakan ini dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, dengan memukul kentongan bambu di RW 02, Kelurahan Rancamaya, Bogor Selatan, pada Minggu (15/6).

Kegiatan bersih-bersih saluran air menandakan dimulainya gerakan ini, yang berfokus pada penciptaan kebiasaan hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

Dedie menjelaskan “Deudeuh ka Lembur” merupakan cerminan semangat masyarakat Bogor dalam merawat kampung halaman, selaras dengan tema HJB tahun ini, “Raksa Jagaditha”, yang berarti menjaga keseimbangan bumi demi kesejahteraan bersama.

Ia mendorong warga untuk memulai budaya bersih dari lingkungan terdekat mereka, seperti rumah, sekolah, tempat kerja, hingga seluruh area permukiman.

Gerakan ini diadakan serentak di enam kecamatan dan 68 kelurahan di Kota Bogor, dengan partisipasi aktif masyarakat, perangkat kelurahan, kecamatan, serta unsur pemerintah kota.

Dedie juga memerintahkan seluruh perangkat daerah untuk secara aktif menata dan memperbaiki lingkungan sebagai bagian dari agenda pembangunan berkelanjutan di Kota Bogor.

Ketua Panitia HJB ke-543 Rino Indira Gusniawan menambahkan, harapan dari gerakan ini adalah untuk melampaui acara seremonial dan berkembang menjadi budaya masyarakat dalam mencintai serta menjaga lingkungan.

“Kita ingin mengajak warga untuk mengelola sampah dari sumbernya, menghindari pembuangan sampah ke sungai, dan menjaga saluran air agar lingkungan tetap nyaman dan sehat,” ucapnya.

Rino juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan "pahlawan lokal"-warga yang menjadi agen utama dalam pelestarian lingkungan di sekitar mereka.

“Tujuan akhirnya adalah mewujudkan lingkungan yang bersih, masyarakat yang sehat, dan peningkatan kesejahteraan,” tutupnya.

Sumber: JABARPROVGOID

Komentar