Pelaksanaan Kurban di Kota Bandung Berjalan Baik
Pelaksanaan Kurban di Kota Bandung Berjalan Baik, Kesadaran Masyarakat Meningkat
Meskipun jumlah hewan kurban yang dipotong sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar, memastikan proses distribusi dan pemeriksaan daging berjalan tertib dan profesional.
"Alhamdulillah, secara umum pelaksanaan kurban di Kota Bandung berjalan baik," ujar Gin Gin.
Ia menambahkan, keberhasilan ini berkat kerja sama semua pihak, mulai dari panitia pemotongan, petugas lapangan, hingga warga yang semakin peduli pada kesehatan dan kelayakan hewan kurban.
Pernyataan ini disampaikan Gin Gin saat mendampingi Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, dalam proses pemotongan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Ciroyom pada Sabtu, (7/6).
Kesadaran Masyarakat Jadi Sorotan Positif
Tahun ini, kesadaran masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban menjadi sorotan positif. DKPP mencatat banyak panitia kurban di masjid dan lingkungan RT/RW telah memahami prosedur pemotongan dan distribusi daging secara higienis dan efisien.
"Panitia di lapangan sudah memotong daging dalam bentuk kecil dan siap diperiksa. Ini menunjukkan peningkatan pemahaman tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan," jelasnya.
Peningkatan ini merupakan hasil dari program pelatihan teknis pemotongan hewan kurban yang diselenggarakan DKPP jauh sebelum Iduladha, menyasar para pengurus masjid (DKM) dan relawan di berbagai wilayah Kota Bandung.
Pemeriksaan Ketat dan Hasil Memuaskan
DKPP Kota Bandung melakukan pemeriksaan ketat terhadap hewan kurban, baik sebelum maupun setelah pemotongan. Hingga hari kedua tasyrik, tim DKPP telah menjangkau 177 titik pemotongan, memeriksa 740 ekor sapi, dan 962 ekor domba/kambing.
"Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada temuan berbahaya. Hanya beberapa kasus ringan seperti cacing hati, dan itu pun langsung ditangani dengan prosedur pemisahan (upkir)," terang Gin Gin.
Ia juga menambahkan, dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat kebersihan dan kesehatan hewan meningkat, dengan minimnya temuan pada organ seperti ginjal, paru, atau trakea.
Dinamika Baru dan Perputaran Ekonomi Lokal
Gin Gin juga menyoroti dinamika baru dalam pelaksanaan kurban, di mana banyak masyarakat kini membeli hewan kurban secara online atau memesan dari luar kota.
"Sehari sebelum Iduladha, bahkan banyak panitia kebanjiran kiriman hewan dari luar daerah," tuturnya.
Di sisi lain, perputaran ekonomi lokal tetap hidup. Transaksi pembelian hewan dari peternak lokal mencapai 10.000 hingga 11.000 ekor, meskipun sedikit menurun dari tahun sebelumnya.
Kolaborasi Jadi Kunci Keberhasilan
Keberhasilan pelaksanaan kurban tahun ini di Kota Bandung tidak terlepas dari kolaborasi semua pihak: masyarakat, panitia masjid, relawan, serta dukungan teknis dari DKPP.
"Semangat gotong royong ini harus terus dijaga. Kami di pemerintah hanya memfasilitasi, tapi ujung tombaknya adalah warga. Tahun ini kami melihat partisipasi warga luar biasa," ujar Gin Gin. Ia berharap peningkatan kualitas pelaksanaan kurban di Kota Bandung bisa menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.
Komentar