Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 H, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor ,telah membentuk sebuah tim untuk menjaga keselamatan hewan kurban. Foto Pemprov Jawa Barat

Pemkab Bogor, Hewan Qurban

Pemkab Bogor Siagakan Tim Pengamanan dan Posko Pemeriksaan Hewan Qurban

Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 H, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor telah membentuk sebuah tim untuk menjaga keselamatan hewan kurban guna memastikan kesehatan dan keamanan hewan serta daging kurban yang nantinya dikonsumsi oleh masyarakat

Menjelang perayaan Hari Raya Iduladha 1446 H, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor ,telah membentuk sebuah tim untuk menjaga keselamatan hewan kurban guna memastikan kesehatan dan keamanan hewan serta daging kurban yang nantinya dikonsumsi oleh masyarakat.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, Nurhayati, menyatakan hal tersebut pada Senin (26/5).

Tim yang bertugas menjaga hewan kurban ini terdiri dari pegawai medis dan paramedis dari dinas, Penyuluh Peternakan Swadaya (PPS), serta bekerja sama dengan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, yang mengerahkan 100 mahasiswa untuk membantu dalam pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

Dalam langkah persiapannya, Diskanak Kabupaten Bogor juga mendirikan tujuh posko untuk pengamanan hewan kurban yang terletak di lokasi-lokasi strategis, yaitu di Kantor Dinas Perikanan dan Peternakan, UPT Puskeswan Wilayah 1 Cibinong, UPT Puskeswan Wilayah 2 Babakan Madang, dan UPT Puskeswan Wilayah 3 Jonggol. Sedangkan untuk pos lainnya, yaitu UPT Puskeswan Wilayah 4 Laladon, UPT Puskeswan Wilayah 5 Pamijahan, dan UPT Puskeswan Wilayah 6 Jasinga.

Kepala Diskanak Kabupaten Bogor Nurhayati menjelaskan, inisiatif ini bertujuan untuk memberikan rasa tenang dan aman kepada masyarakat Kabupaten Bogor saat mengonsumsi daging kurban.

Ia menyatakan, dengan adanya posko dan UPT Puskeswan, diharapkan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban dapat dilakukan dengan lebih maksimal, sehingga hewan yang disembelih tidak terinfeksi penyakit.

“Kami berharap kehadiran tim dan posko ini dapat membantu masyarakat dalam memilih hewan kurban yang sehat, serta memberikan rasa aman dan nyaman saat mengonsumsi daging kurban pada Hari Raya Iduladha nanti,” kata Nurhayati.

Kepala Diskanak Kabupaten Bogor juga menambahkannya, untuk memastikan bahwa proses pemotongan hewan kurban memenuhi syarat, tempat pemotongan telah disediakan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia (RPHR) milik pemerintah, yaitu RPHR Cibinong, RPHR Jonggol, dan RPHR Galuga.

Selain itu, informasi mengenai prosedur penjualan dan pemotongan hewan kurban disampaikan melalui Surat Edaran, media cetak, media elektronik (Radio Tegar Beriman FM), serta penyelenggaraan workshop untuk pengembangan kader penanganan hewan kurban bagi DKM dan panitia kurban di tingkat lokal.

Ia menekankan, terkait pemeriksaan kesehatan hewan kurban, tim akan melakukan pengawasan kesehatan hewan kurban di lokasi penggemukan, pasar hewan musiman, serta tempat penjual di sisi jalan selama periode H-30 sampai H-1, dari tanggal 6 Mei hingga 5 Juni 2025 yang akan datang.

Pemeriksaan hewan serta daging qurban di lokasi pemotongan akan dilakukan dari H-1 hingga H+3 pada tanggal 5 sampai 9 Juni 2025. Jumlah petugas yang dikerahkan mencapai 224 orang, yang terdiri dari 78 individu dari Suku Dinas Kesehatan Hewan, 100 mahasiswa dari SKHB IPB University, 3 petugas dari Provinsi Jawa Barat, 5 orang dari Ditjen PKH Kementerian Pertanian, 10 anggota PDHI Jawa Barat II dan 28 Penyuluh Peternak Swadaya.

"Kami mendorong masyarakat untuk membeli hewan qurban di lokasi yang telah diperiksa oleh staf Diskanak yang dilengkapi dengan stiker yang menyatakan hasil pemeriksaan kesehatan. Hewan qurban yang memenuhi syarat akan disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan Qurban (SKKHQ)," ujarnya.

Dia juga menguraikan ciri-ciri hewan qurban yang sehat, termasuk memiliki mata yang cerah, bergerak aktif, serta memiliki nafsu makan yang baik. Selain itu, hewan tersebut harus bisa berdiri dengan baik di atas keempat kakinya, tidak menderita diare, dan memiliki cuping hidung yang lembab.

Dia berharap pendidikan ini dapat membantu masyarakat untuk lebih teliti dan bijaksana dalam memilih hewan qurban serta mengikuti panduan yang telah ada demi memastikan hal-hal terkait kelayakan dan kehalalan dari daging qurban.

"Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya membeli hewan qurban dari tempat yang telah terjamin kesehatan hewannya oleh petugas, serta memperhatikan ciri fisik hewan yang sehat," tambahnya.

Sumber: jabarprovgoid

Komentar