'STOP KABUR' Tangani Perkawinan Anak di Garut

DPPKBPPPA Kabupaten Garut memiliki program STOP KABUR (Strategi Terpadu Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur).
Kamis, 05 Agst 2021 15:12 WIB Author - Nadya Angelica

Garut Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Garut memiliki program STOP KABUR (Strategi Terpadu Optimalisasi Pencegahan Kawin Anak Bawah Umur). Program ini untuk menangani masalah angka perkawinan dibawah umur.

Setidak-tidaknya semua perkawinan di Garut dilaksanakan secara terencana dan dilaksanakan oleh orang dewasa sehingga tagline daripada proyek perubahannya pak Yayan Kepala DPPKBPPPA ini bagus sekali (untuk dilaksanakan), ujar Bupati Garut, Rudy Gunawan saat Rapat Bersama Stakeholder STOP KABUR secara virtual di Gedung Command Center, Komplek Pendopo Garut, Rabu (4/8) dilansir dari garutkab.go.id.

Rudy mengatakan dalam mendapatkan anak yang sehat diharuskan adanya pengaturan perkawinan yang akan menghasilan sebuah perkawinan yang terukur dan perkawinan yang terencana.

Oleh karena itu masalah anak tidak boleh lepas dari perkawinan, perkawinan harus dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan yang ada dalam undang-undang dan tentu dari sisi kesehatan, lanjutnya.

Menurut Rudy, saat ini angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Garut menempati posisi tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Maka dari itu pihaknya mengingatkan tugas pemerintah untuk menyelenggarakan perkawinan yang baik.

Baca juga :