Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, Polres Cianjur Gelar Fogging

Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, Polres Cianjur Gelar Fogging Ilustrasi fogging. (Foto: Ist)

CIANJUR - Polres Cianjur, Jawa Barat (Jabar) melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah wilayah untuk mengantisipasi meningkatnya warga yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Penyemprotan diutamakan di daerah endemik perkotaan. 

Kapolres Cianjur AKBP Soliyah mengatakan, kasus DBD banyak dilaporkan di wilayah hukum Polres Cianjur. Mereka yang terjangkit pun mulai dari anak-anak hingga dewasa.  

"Kami lakukan sebagai upaya antisipasi agar DBD tidak meluas. Sifatnya membantu pemerintah daerah yang disinergiskan dengan program polisi peduli. Kebetulan Polres Cianjur memiliki alat fogging," kata Soliyah di Cianjur, Minggu (3/2).

"Bahkan putra dan putri anggota kami ada yang terkena DBD sehingga ini menjadi keprihatinan bersama termasuk melakukan langkah antisipasi agar tidak meluas," ujarnya.

Meskipun bukan sebagai solusi utama pemberantasan sarang nyamuk, namun fogging diharapkan menjadi upaya menangkal penyebaran penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegipty. 

"Kami langsung melakukan fogging sejumlah wilayah termasuk di beberapa komplek dan asrama polisi di wilayah Cianjur, terutama wilayah yang terjangkit DBD," ungkapnya.

Polres Cianjur, kata dia, turut menyosialisasikan pola hidup sehat dan bersih kepada warga. Petugas mengarahkan agar warga peduli terhadap kebersihan rumah dan lingkungan masing-masing, memberantas sarang nyamuk, dan membersihkan bak air. 

"Petugas mengimbau warga tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan genangan air agar tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti. Kami pun bersinergi dengan dinas kesehatan," tuturnya.

Sementara, salah seorang warga Desa Nagrak Hadi mengaku telah mengajukan pengasapan ke dinas terkait di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Dia mengaku, pengajuan fogging tersbeut terkait dengan sejumlah anak menjalani perawatan karena terjangkit DBD dalma beberapa bulan terkait.

"Ketika mengajukan pengasapan ke dinas belum terlaksana. Kami mendapat informasi kalau polres memiliki alatnya dan perumahan kami sudah dilakukan pengasapan oleh petugas. Sejak satu pekan terakhir dua orang anak dirawat karena DBD," kata Hadi. (Ant)