Jawa Barat Targetkan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Jawa Barat Targetkan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Sebesar 4%
Pemda Provinsi Jawa Barat menetapkan tujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi hingga mencapai empat persen. Target ini diluncurkan dalam acara Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Kematian Ibu dan Bayi yang diadakan di RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung pada Selasa (10/6).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan, provinsi ini berkontribusi sebesar 17% dari total angka kematian ibu di Indonesia, dengan total 4.700 kasus. Sementara itu, jumlah kematian bayi di seluruh negeri mencapai 34.000 kejadian setiap tahun.
"Kami berharap bisa mengurangi semuanya hingga mencapai angka 4%," kata Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, setelah acara tersebut.
Untuk mencapai tujuan ini, ia memberikan arahan kepada Dinas Kesehatan Jabar untuk memberikan insentif kepada bidan pendamping jika di desa mereka sukses menciptakan nol kematian anak dan juga nol kasus stunting.
"Kepala desa nanti akan mendapatkan bonus, ketua PKK harus aktif. Ini akan menjadi prioritas untuk tahun ini agar anak-anak di Jabar sehat, baik yang berusia balita maupun remaja, bahkan orang tua mereka juga harus dalam keadaan sehat," tegasnya.
KDM menekankan, fase pertama dalam membangun kualitas manusia dimulai dari keadaan sehat, yang dalam bahasa Sunda disebut cageur.
"Cageur pikirana, cageur hatena. Jika sehat, maka akan bisa bageur, pinter, singer," ujarnya.
KDM juga mengungkapkan penghargaan kepada Menteri Kesehatan yang telah memberikan dukungan untuk berbagai program kesehatan di Jabar, termasuk biaya operasi pemisahan bagi bayi kembar siam di RSHS secara gratis.
"Ini adalah kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Jabar, jadi jika ada warga Jabar yang menghadapi masalah serupa, saya sudah mengumumkan nomor HP yang dapat dihubungi oleh seluruh warga ketika ada situasi kesehatan darurat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan rasa bangganya terhadap langkah cepat yang diambil Jabar dalam mengatasi masalah kesehatan.
"Jawa Barat memiliki populasi terbesar, serta angka kehamilan dan kematian ibu dan bayi yang tinggi. Namun, tidak banyak wilayah yang secara terbuka mengakui dan mengambil tindakan segera," jelas Budi.
Proyek Percontohan
Sebagai langkah nyata, Kemenkes dan Pemda Provinsi Jabar akan melaksanakan proyek percontohan untuk menangani kematian ibu dan anak di Kabupaten Bogor, Bandung, dan Garut.
Program ini melibatkan berbagai sektor mulai dari rumah sakit, klinik, puskesmas hingga bidan desa.
"Dalam waktu tiga bulan kami akan melakukan evaluasi, dan jika berhasil, akan diterapkan di daerah lain," ungkap Budi.
Selain penurunan angka kematian, Jabar juga menunjukkan penurunan signifikan dalam angka stunting, dari 21% menjadi 15,9%.
"Jabar telah turun dari 21% ke 15,9%, dan secara nasional juga mengalami penurunan. Jadi saya bilang, terima kasih Pak Gub, tetapi jika bisa ditingkatkan. Kalau bisa di bawah 10%, itu lebih baik. Pak Gub ingin mencapai yang lebih baik lagi, karena jika Jabar mampu di bawah 10%, maka tingkat nasional pasti akan turun di bawah 15%," tuturnya.
sumber pemprovjabar
Komentar