KDM Bahas Kolaborasi Strategis pada Kedutaan Besar Inggris
KDM Bahas Kolaborasi Strategis pada Kedutaan Besar Inggris
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengadakan sesi diskusi dengan perwakilan dari Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia untuk membahas beberapa rencana kolaborasi strategis antara Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Inggris.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai topik seperti pendidikan, lingkungan, transportasi, dan pengembangan wilayah pesisir menjadi fokus utama obrolan.
Salah satu ide yang muncul adalah pembangunan Kampung Inggris versi Jawa Barat.
Kampung ini direncanakan menjadi tempat belajar bahasa Inggris sekaligus objek wisata edukatif.
“Nanti kita akan mendirikan satu kampung khusus. Di sana, orang-orang akan berbicara dalam bahasa Inggris. Jadi, tidak perlu pergi ke Jawa Timur, cukup di sini. Ini bisa menjadi tempat belajar bagi anak-anak dan juga mendongkrak pariwisata,” jelasnya setelah pertemuan di Bale Pakuan Bandung, Kota Bandung, pada Jumat (16/5).
Yang hadir dalam pertemuan itu adalah Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matthew Downing, Wakil Kepala, Second Cities, Juliana Richter, Manajer Outreach Regional untuk Jawa Barat, Zoe Rimba, Manajer Komunikasi, Adela, dan Kepala Pendidikan, British Council Indonesia, Muhaimin.
Pada kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi, atau KDM, juga menyoroti pentingnya pembangunan yang berlandaskan pada alam.
Ia menekankan, perlunya menghentikan penambangan ilegal, melakukan reforestasi pada gunung-gunung yang gundul, serta menjaga sumber-sumber air dan membersihkan sungai-sungai yang ada.
“Kita ingin belajar bagaimana cara Inggris membangun kebun yang sehat. Kita juga memiliki keinginan untuk menjadikan sungai sebagai jalur transportasi, seperti yang sudah diterapkan di banyak negara maju,” tuturnya.
Transportasi Berbasis Rel
Melihat kondisi geografis Bandung yang berbukit dan memiliki jalan yang terbatas, KDM mengusulkan pengembangan sistem transportasi rel, seperti monorel dan kereta terintegrasi, untuk menghubungkan Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cimahi, dan area Bandung Raya.
“Kalau jalan diperluas, apakah pohon-pohon harus ditebang? Kami menolak itu. Solusinya adalah transportasi berbasis rel,” katanya.
KDM juga menunjuk perhatian pada masalah kepadatan hunian di Jawa Barat, terutama bagi pendatang yang tinggal dalam satu kamar kecil dengan lebih dari sepuluh orang.
Dia menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk menyelesaikan masalah perumahan yang layak.
Selain pendidikan dan lingkungan, penataan wilayah pesisir juga merupakan bagian krusial dari dialog ini.
KDM mengungkapkan rencana untuk menata pantai di Jawa Barat serta membangun pelabuhan di Bekasi, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi para nelayan lokal.
“Kita akan lanjutkan secara teknis. Saya berencana mengunjungi Kedutaan Inggris dengan mengajak para pemangku kepentingan agar diskusi bisa lebih konkret dan menghasilkan kerja sama yang nyata,” ungkapnya.
KDM juga berharap agar kolaborasi ini segera dituangkan dalam bentuk perjanjian resmi.
“Ya, nanti langsung kita buat dalam perjanjian kerjasamanya. Harus semuanya baik, tidak boleh ada yang kurang baik,” tutupnya.
sumber pemprovjabar
Komentar