Ketua MUI Cianjur Imami Salat Jenazah Ipda Erwin

Ketua MUI Cianjur Imami Salat Jenazah Ipda Erwin Ketua MUI Cianjur K.H Abdul Halim menjadi imam salat jenazah dari Ipda Erwin Yudha Wildani yang menjadi korban unjuk rasa mahasiswa di Cianjur pada 15 Agustus 2019 lalu. (Foto: Antara).

CIANJUR - Ketua MUI Cianjur K.H Abdul Halim, menjadi imam salat jenazah Ipda Erwin Yudha Wildani anggota Polres Cianjur, korban pembakaran saat aksi unjuk rasa mahasiswa beberapa waktu lalu di Masjid Agung Cianjur, Senin (26/8).

Ribuan warga dari berbagai kalangan yang didominasi siswa SMA se-Cianjur, ikut mensalatkan almarhum yang menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan serius di RS Pertamina-Jakarta. Almarhum dirawat selama 11 hari karena luka bakar yang diderita cukup parah.

Tangis haru keluarga mengantarkan almarhum, sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cianjur di Jalan Raya Cianjur-Sukabumi, Cikaret. Pemakaman tersebut dipimpin langsung Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak yang sudah beranjak dewasa.

Bahkan ratusan anggota Polres Cianjur, yang selama ini cukup mengenal dekat almarhum pun tidak kuasa menahan air mata usai mensalatkan almarhum yang bertugas sebagai Panit Binmas Polsek Cianjur kota. Ucapan belasungkawa terucap dari bibir anggota yang selama ini satu angkatan atau di bawahnya.

"Kami bangga memiliki Erwin yang selama ini banyak memberikan pengalaman dan berbagi semua hal terkait pekerjaan atau di luar pekerjaan. Semoga amal ibadah beliau diterima dan ditempatkan setinggi-tingginya di sisi Allah SWT di alam sana," kata Nandang rekan satu angkatan dengan almarhum mendoakannya.

Hal yang sama terucap dari warga yang ikut mengantarkan almarhum hingga ke liang lahat. Mereka menyayangkan aksi anarkis berujung maut yang merengut nyawa anggota kepolisian tersebut. Warga berharap ke depan tidak ada lagi aksi anarkis meskipun aksi unjuk rasa diperbolehkan.

"Pastinya kami menolak keras aksi anarkis dalam unjuk rasa dan kegiatan lainnya. Cukup Erwin menjadi contoh, agar ke depan tidak ada lagi aksi yang sama. Cianjur ini kota aman, tentram loh jinawi dan terkenal sebagai kota santri," kata Andri tokoh pemuda Cianjur.

Sebelumnya diberitakan, Ipda Erwin bersama tiga orang anggota Polres Cianjur, mengalami luka bakar saat mengamankan aksi unjuk rasa yang berujung dengan pembakaran ban yang hendak diamankan. Tetapi dari kerumunan mahasiswa, ada yang melempar bensin sehingga api menyambar dan membakar anggota kepolisian.

Keempat anggota kepolisian mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit di Bandung dan Jakarta. Erwin menjalani perawatan di RS Pertamina karena mengalami luka bakar 70 persen, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Senin (26/8) dini hari.

Sedangkan tiga orang anggota lainnya menjalani perawatan di rumah sakit di Bandung, dua orang di antaranya menjalani operasi plastik dan satu orang menjalani rawat jalan. (Ant).