Penganiayaan Kepsek, Sejumlah Siswa SMP Baitul Hikmah Jadi Korban

Penganiayaan Kepsek, Sejumlah Siswa SMP Baitul Hikmah Jadi Korban Ilustrasi kekerasan. (Foto: Ist)

GARUT - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Baitul Hikmah di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) diduga menjadi korban penganiayaan kepala sekolah.

Salah seorang wali murid Pipit Angraeni (46) mengakatakan, penganiayaan baru diketahui ketika melihat kondisi anak yang mengalami luka pada bagian pelipis. Awalnya dia mengira luka tersebut karena perkelahian.

Belakangan Pipit mengetahui luka yang diderita anaknya akibat perbuatan kepala sekolah yang diduga sengaja membenturkan kepala siswa ke pelajar lainnya. "Saya enggak terima, makanya mau lanjut lapor ke polisi," kata Pipit saat mendatangi sekolah Baitul Hikmah, Garut, Minggu (6/1).

"Dikasih tahu temannya, kalau kepala anak saya diadu-adu sama kepala sekolah," ungkapnya.

Ternyata, kata dia, kasus kekerasan bukan yang pertama terjadi di sekolah tersebut. Sejumlah siswa lain mengalami hal serupa dan pernah menjadi korban kekerasan sang kepala sekolah.

"Teman-teman anak saya juga banyak yang jadi korban," ujarnya.

Seorang siswa yang menjadi korban penganiayaan kepala sekolah, SO mengaku dianiaya pada Jumat (4/1) pagi. Kekerasan yang dialaminya terjadi saat kegiatan salat Dhuha berjamaah.

"Kepala sekolah yang lihat lalu menggesek-gesekan kepala teman-teman dan saya," katanya.

Selain SO, korban lain berinisial RG juga mengalami hal serupa. Bedanya, RG tidak sampai terluka. Kedatangan orang tua ke sekolah didampingi Kepala Polsek Tarogong Kaler Iptu Tito Bintoro. 

"Kadang di (suruh) push up, digampar, terus suka lempar-lempar kursi," ungkapnya. (Ant)