Rahmat Dhani, Youtuber Review dari Pesawat ke Pesawat

Rahmat Dhani, Youtuber Review dari Pesawat ke Pesawat Tangkapan layar aktivitas tanya jawab pesawat di akun Youtube Rahmat Dhani. Foto: Rahmat Dhani

Gaya Hidup, Pos Jateng -  Youtuber asal Bandung, Rahmat Dhani, menjadi salah satu tokoh media sosial yang namanya melambung di kalangan pecinta pesawat. Ia rajin membagikan kisahnya menaiki pesawat-pesawat melalui kanal youtubenya @RahmatDhani.

Selain bersenang-senang, ia memiliki misi ingin memberikan gambaran bagaimana pengalamannya dengan sejumlah maskapai, mulai dari pelayanan hingga laju pesawat, sebagai referensi pilihan penerbangan kepada calon penumpang.

Rahmat memulai hobinya melihat pesawat sekira 2011 dengan mengabadikannya melalui foto-foto pesawat. Mulanya, ia memfoto pesawat yang terparkir di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Kemudian, ia bergabung dengan komunitas pecinta pesawat lainnya saling berbagi pengalaman.

"Dari kecil pernah naik pesawawt senang. Mulai agak serius sekitar 2011, waktu kuliah, ngeliat pesawat landing. Dulu punya kenangan foto lama-lama coba mulai terbang direkam sedikit-sedikit," katanya dalam SPECIAL Q&A Video, Mejawab pertanyaan dari Subscribers~ @RahmatDhani.

Lelaki yang juga mengoleksi diecast pesawat ini mulai mengungah video perjalanannya sejak lima tahun lalu melalui chanel youtubnya. Sudah 340 video yang direkam, menggambarkan pengalamanya layanan maskapai, mesin pesawat terbang dengan berbagai macam maskapai baik lokal maupun internasional.

"Lebih sering airlance luar, sebagai pembandingan nambah pengalaman biar dishare ke teman-teman karena punya standar yang berbeda-beda," tuturnya.

Dari semua pengalaman menaiki pesawat, konsultan IT ini menyukai pesawat Boeing 747-8 yang diproduksi Boeing Commercial Airplanes.

"Ketika boing 787 release gue nyobain nyaman banget, kaya engga naik pesawat. Makin cinta sama boing," katanya.

Selain pengalaman menyenangkan, pengalaman menegangkan juga dirasakan yaitu saat pesawat go around, ketika pesawat sudah berada dalam fase akhir pendaratan karena kondisi hujan landasan tidak terlihat, pesawat terbang lagi. Saat terbang ke awan pesawat mengalami turbulance lagi.

"Sudah pegangan doa aja. Rasanya pengen cepat-cepat turun," kenangnya.

Pengalaman menegangkan itu tentu tidak membuatnya kapok, malah masih banyak pesawat yang belum ia cicipi seperti Susi Air maskapai milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

"Nanti di cobain main dari Sabang sampai Merauke," tutupnya.