Asa Selpi Ingin Berkumpul Dengan Ibunya

Asa Selpi Ingin Berkumpul Dengan Ibunya Selpi Lusniawati (21) anak sulung Alis Juariah TKI asal Cianjur, Jawa Barat, yang sejak 21 tahun tidak pernah bertemu dengan ibunya, berharap bantuan dari pemerintah untuk memulangkan ibunya. (Foto&keterangan: Antara).

CIANJUR - Harapan Selpi Lusniawati (21) agar orang tuanya, Alis Juariah, TKI asal Kampung Muhara, Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Cianjur, Jawa Barat, dipulangkan ke Indonesia belum mendapat titik terang.

Selpi anak sulung Alis, yang sudah 21 tahun tidak bertemu dengan ibu kandungnya itu, bahkan telah bersurat ke Presiden RI Joko Widodo, agar dapat membantu kepulangan Alis yang diketahui berada di Saudi Arabia.

"Kami sudah bertanya ke KBRI yang berusaha memulangkan sejak dua bulan yang lalu. Bahkan KBRI sudah pernah menghubungi majikan di mana ibu saya bekerja, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan," katanya pada wartawan Rabu (16/10).

Saat ini, keluarga Selpi hanya bisa menunggu karena beberapa waktu lalu Alis sempat menghubungi pihak keluarga, agar mencabut tuntutan sesuai keinginan majikannya.

"Setelah menerima surat dari Kementerian luar negeri dan BNP2TKI, ibu pernah menghubungi menggunakan nomor majikannya agar tuntutan dicabut, nadanya seperti tertekan," kata Selpi.

Meskipun telah mengetahui keberadaan ibunya dan dalam kondisi sehat, namun Selpi tetap meminta ibunya dapat berkumpul dengan keluarga. Pasalnya, sejak dia kecil, hingga berumah tangga belum pernah bertemu dengan ibu kandungnya itu.

"Saya akan mengirim surat langsung ke Raja Salman, agar dapat membantu kepulangan ibu secepatnya. Apa pun kondisinya, kami hanya ingin berkumpul seperti dulu," katanya.

Sementara Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas KBRI di Arab Saudi. Agar kepulangan Alis bisa dipercepat dan ada kepastian.

Ali mengungkapkan, majikan melalui surat ke KBRI berjanji akan memulangkan Alis, 25 hari terhitung pihak KBRI menghubungi sang majikan. Namun hingga dua bulan berlalu, kepulangannya belum ada kepastian.

"Kami yang diberikan kuasa, akan berupaya maksimal, agar Alis dipulangkan ke tanah air, sesuai permintaan keluarga. Harapan kami pemerintah daerah hingga pusat dapat membantu keinginan keluarga," kata Ali. (Ant).