Dukung Kemajuan Pendidikan Indonesia, PTAR Gelar Olimpiade Tingkat Nasional

Dukung Kemajuan Pendidikan Indonesia, PTAR Gelar Olimpiade Tingkat Nasional Tim Magsite dari Universitas Diponegoro meraih Juara I dalam Olimpiade Agincourt Resources (OlympiAR) 2022. Foto: Dok. PTAR

Tapanuli Selatan, Jurnal Jabar - Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) berkomitmen mendukung kemajuan pendidikan Indonesia, salah satunya dengan menggelar Olimpiade Agincourt Resources (OlympiAR) bagi mahasiswa jurusan tambang, geologi dan teknik tingkat nasional. Wakil Presiden Direktur PTAR, Ruli Tanio mengatakan olimpiade ini diikuti oleh 72 tim dari berbagai universitas di Pulau Sumatera, Jawa hingga Papua.

“Kami terus berupaya memperkuat dan mendorong kemajuan pendidikan di Indonesia karena kami yakin, pendidikan adalah kunci untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kualitas sumber daya manusia, dan menurunkan angka kemiskinan,” kata Ruli dalam siaran pers yang diterima jurnaljabar.id, Minggu (2/4).

Ruli menambahkan, OlympiAR ini merupakan wujud komitmen PTAR untuk mencetak generasi muda berprestasi yang berkontribusi dalam penerapan konsep pertambangan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen PTAR dalam mengimplementasikan praktik pertambangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial.

Sementara itu, Senior Manager Corporate Communications PT Agincourt Resources, Katarina Siburian Hardono menjelaskan terdapat 26 universitas terkemuka yang mengikuti kompetisi ini, di antaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Muhammadiyah Mataram, dan Universitas Hasanuddin.

 “Ini membuktikan, semangat dan antusiasme mahasiswa mengikuti OlympiAR 2022 sungguh besar. Gagasan yang mereka hasilkan, yang sejalan dengan topik keberlanjutan di pertambangan, dan telah diuji oleh para akademisi dan praktisi, juga luar biasa,” papar Katarina.

Katarina menambahkan OlympiAR merupakan bagian dari Program E-Coaching Jam (ECJ), yaitu forum diskusi dan berbagi pengetahuan praktis antara para ahli dan praktisi dengan mahasiswa secara online dan offline. Sejak gelaran perdana pada  2014 hingga saat ini, ECJ telah menjembatani diskusi lebih dari 45 ahli pertambangan serta lebih dari 3.500 mahasiswa di Indonesia.

“Melalui ECJ, kami berupaya menstimulus perkembangan ilmu dan wawasan tentang dunia tambang serta memfasilitasi peningkatan mutu akademis para mahasiswa, melalui pertukaran gagasan, penelitian terbaru, dan kasus terkini, agar mahasiswa lebih percaya diri dan siap memasuki industri pertambangan,” katanya.

Kompetisi ini pun dimenangkan oleh Tim Magsite dari Universitas Diponegoro sehingga berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp50 juta dan kesempatan magang selama 3 bulan di Tambang Emas Martabe.

Juara kedua diraih oleh tim Sylvite dari Institut Teknologi Bandung (ITB), berhak atas hadiah uang tunai Rp30 juta. Sementara, tim Enargite dari UPN Veteran Yogyakarta menyabet juara ketiga dan berhak membawa pulang hadiah uang tunai Rp20 juta. Posisi keempat ditempati tim Niccolite dari ITB, sedangkan posisi kelima diduduki tim Vermicullite dari Universitas Jenderal Soedirman. Dua tim tersebut meraih masing-masing uang tunai senilai Rp5 juta.

Selain perguruan tinggi, PTAR juga berkomitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan pada level pendidikan dasar hingga menengah melalui Olimpiade Sains Tingkat Guru dan Siswa jenjang SMP/sederajat serta SMA/sederajat se-Kabupaten Tapanuli Selatan. Kemudian, PTAR juga mendukung sarana dan prasarana belajar di SMKN 2 Batangtoru yang merupakan sekolah vokasi dengan fokus pendidikan pertambangan pertama di Sumatra Utara.

Selanjutnya, PTAR memiliki Program Beasiswa Martabe Prestasi, yaitu program pemberian bantuan pendidikan dan beasiswa kepada siswa berpretasi dari jenjang SD hingga universitas. Program ini khusus diperuntukan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan. PTAR pun mencatat, sejak 2017 hingga 2022 pihaknya telah menggelontorkan dana Rp5,54 miliar bagi 1.255 penerima manfaat.