Presdir Lion Air Group: JT 610 Sempat Alami Masalah Teknis

Presdir Lion Air Group: JT 610 Sempat Alami Masalah Teknis Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait. (Foto: Ist)

JAKARTA - Presiden Direktur (Presdir) Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, Lion Air JT 610 sebelumnya terbang dari Denpasar, Bali menuju Cengkareng. Menurutnya, pesawat nahas tersebut sempat mengalami masalah mesin.

Akan tetapi, kata dia, kerusakan mesin yang sempat dialami JT 610 sudah ditangani sesuai dengan prosedur Boeing selaku produsen burung besi yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat (Jabar), Senin (29/10). Pesawat nahas tersebut diketahui hilang kontak sekitar 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, yakni pada pukul 06:20 WIB. JT 610 seharusnya tiba di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang pada pukul 07:20 WIB.

"Ada laporan mengenai masalah teknis tetapi sudah dikerjakan sesuai dengan prosedur maintenance yang dikeluarkan pabrikan pesawat," kata Edward dalam konferensi pers, Senin (29/10).

Sayangnya, Edward tidak dapat menyampaikan rinci perbaikan teknis yang dimaksud. Dia pun mempercayakan instansi terkait untuk mengungkap masalah teknis yang terjadi sekaligus memastikan pesawat dalam kondisi normal sebelum terbang.

"Saya tidak tahu persis apa masalah teknisnya. Saya kita hal tersebut biar instansi berwenang yang menggali. Namun, saya yakinkan bahwa pesawat ini dirilis terbang oleh engineer kami,” ujarnya.

Diketahui, Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang setelah terbang beberapa menit di ketinggian 2.500 di atas permukaan laut (dpl). Sebelumnya, pesawat nahas tersebut sempat hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
 
Pesawat yang mengangkut 188 orang termasuk kru jatuh pada koordinat S 5 49.052 E 107.06.628 atau berada di sekitar wilayah Karawang. Diketahui, pesawat nahas yang dibuat 2018 tersebut bertipe Boeing 737 MAX 8 dengan kode registrasi PK-LQP dan baru dioperasikan Lion Air 15 Agustus 2018.