PTAR Fasilitasi Status Bebas BABS di 32 Desa Lingkar Tambang

PTAR Fasilitasi Status Bebas BABS di 32 Desa Lingkar Tambang Deklarasi Stop BABS Batangtoru dan Muara Batangtoru. Sumber Foto: PT Agincourt Resources

Tapanuli Selatan, Jurnaljabar.id - Pengelola Tambang Emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) terus berupaya menekan angka Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di 32 desa lingkar tambang, salah satunya dengan memfasilitasi status bebas BABS. Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah mengatakan, pihaknya akan terus mengembangkan Program Stop BABS (Open Defecation Free/ODF) dengan peningkatan tangga sanitasi di masyarakat.

"Jamban komunal bakal ditingkatkan menjadi jamban sehat semi permanen (JSSP), sedangkan JSSP saat ini akan dinaikkan menjadi jamban sehat permanen (JSP). Rencana lainnya, penuntasan pilar kedua hingga kelima Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat/ STBM di seluruh desa di Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru," ujarnya saat menginisiasi Deklarasi Stop BABS di Batangtoru dan Muara Batangtoru, Tapanuli Selatan, dikutip dari rilis yang diterima jurnaljabar.id, Jumat (23/12).

Christine mengatakan Program Stop BABS (Open Defecation Free/ODF) bertujuan mewujudkan perilaku masyarakat yang higinenis dan saniter secara mandiri untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, melalui program ini, diharapkan mampu mencegah penyakit berbasis lingkungan serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

"Selama 7 tahun hingga di titik ini, kita akhirnya mampu menjadikan wilayah sekitar tambang yakni Kecamatan Batangtoru dan Muara Batangtoru ODF. Memang butuh waktu panjang untuk membangun kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat," terangnya.

Menurut Christine, kesuksesan program ini tidak lepas dari kontribusi berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan, Puskesmas Batangtoru, dan Puskesmas Hutaraja.

"Juga kepada para kader kesehatan yang turun tangan berhadapan langsung dengan masyarakat," tandasnya.

Sementara itu, Pj. Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, M. Frananda, mengapresiasi kolaborasi PTAR dengan berbagai pihak sehingga Program Stop BABS dapat terwujud di Batangtoru dan Muara Batangtoru. Ia berharap Program Stop BABS ditularkan ke 13 kecamatan lain di Tapanuli Selatan, dengan durasi kesiapan Stop BABS per kecamatan lebih cepat.

"Mimpi saya dulu di setiap sungai ada tulisan ‘Sungai Bukan MCK’ agar sungai tidak hanya indah, tapi juga membuat masyarakat sehat, karena perilaku BABS bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak dan memunculkan masalah kesehatan lainnya," tuturnya.

Selain Stop BABS, program kesehatan lain yang menjadi fokus PTAR yakni penyediaan layanan dokter spesialis ginekolog, pediatri, dan penyakit dalam di Puskesmas Batangtoru serta pemberian obat gratis atas resep dokter dan donasi peralatan penunjang pelayanan dokter spesialis. Pada tahun 2021 saja sebanyak 3.311 pasien mendapatkan pelayanan dari dokter spesialis yang disediakan PTAR.