BPBD Cianjur dan BPCB Banten Antisipasi Meluasnya Longsor di Gunung Padang

BPBD Cianjur dan BPCB Banten Antisipasi Meluasnya Longsor di Gunung Padang Petugas BPBD Cianjur, Jawa Barat, bersama petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten dan juru pelihara Gunung Padang di Kecamatan Campaka melakukan antisipasi terjadinya longsor di lereng timur dan barat situs tertua di dunia yang sempat terjadi tahun lalu. (Foto&keterangan: Antara).

CIANJUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, bersama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten (BPCB Banten) melakukan berbagai upaya, untuk mengantisipasi meluasnya longsor di Situs Meghalit Gunung Padang di Kecamatan Campaka.

"Saat ini ada dua titik rawan longsor di area Gunung Padang yang masuk ke wilayah Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, tepatnya di bagian lereng timur dan barat," kata Koordinator juru pelihara Gunung Padang, Nanang Sukmana, Rabu (26/2).

Tahun lalu di kedua lereng tersebut sempat terjadi longsor, namun tidak sampai mengancam keberadaan situs. Kini dikhawatirkan tanah di sekitarnya akan terkikis dan turut mengalami longsor.

Pihaknya bersama instansi terkait melakukan upaya antisipasi meluasnya longsor, dengan memasang pagar bambu di bagian bawah tebing dan upaya pemasangan bronjong untuk menahan tanah, agar tidak sampai ke perkampungan warga.

"Bahkan di sepanjang tebing yang rawan longsor sudah ditanam bambu dan pohon keras jenis Rasamala. Diharapkan dengan tumbuhnya pohon dan bambu dapat menahan air sehingga longsor tidak kembali terjadi," katanya.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun pihaknya berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur dapat melakukan upaya maksimal untuk mencegah terjadinya longsor kembali. Sebab penghijauan yang dilakukan belum tumbuh maksimal.

"BPBD Cianjur sudah melakukan survei serta koordinasi dengan pihak balai untuk segera melakukan upaya maksimal. Saat ini kami bersama warga terus melakukan pengawasan agar longsor dapat ditanggulangi dengan cepat," katanya.

Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan berbagai upaya selain memasang pagar bambu yang ditanam ke dalam tanah. Pihaknya telah melakukan penanaman pohon baru di sekitar lereng yang rawan longsor.

"Kami sudah berkoordinasi dengan balai, juru pelihara dan warga sekitar serta Relawan Tangguh Bencana untuk sama-sama mengawasi dan segera melakukan tindakan ketika terlihat tanda alam akan terjadinya longsor," katanya.

Ia mengajak berbagai kalangan di Cianjur untuk melakukan penghijauan, di sekitar area penunjang Situs Meghalit Gunung Padang, serta membangun bronjong penahan tanah di bagian bawah lereng yang rawan longsor.

"Upaya maksimal terus kami lakukan agar lereng yang rawan longsor kembali ditanami pohon keras serta keberadaan lereng yang rawan tersebut terus dipantau bersama oleh warga, juru pelihara dan relawan," pungkasnya. (Ant).