Bupati Bogor Kekurangan Petugas Awasi Tambang Liar

Bupati Bogor Kekurangan Petugas Awasi Tambang Liar Bupati Bogor Ade Yasin. (Foto: Instagram - @ademunawarohyasin )

CIBINONG - Lima orang tewas akibat tertimbun tanah longsor di tambang emas liar di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Senin (13/4).

Merespon tragedi tersebut, Bupati Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengaku kecolongan. Ia juga merasa miris karena masih ada praktik penambangan liar di kawasan tersebut, pasca longsor yang menimbun para Penambang Emas Tanpa Izin (PETI).

"Barangkali ini karena memang pemantauannya jauh di kaki gunung, jadi kita ada kecolongan juga dengan pendatang yang menggali di sana," ujar Ade Yasin saat menghadiri operasi pasar di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (14/5/2019).

Menurut Ade, pemerintah kabupaten (pemkab) sudah melakukan sosialisasi agar masyarakat sekitar tidak menjadi penambang liar. Bahkan tahun 2014 Pemkab Bogor bersama instansi lainnya sudah melakukan penertiban di lokasi yang kerap didatangi penambang liar.

"Tetapi yang namanya di gunung kadang-kadang tidak terpantau semua dengan keterbatasan anggota kepolisian dan Satpol PP, jadi kadang tidak terpantau," Ade mengakui.

Ade juga mengungkapkan bahwa tidak sedikit penambang liar justru berasal dari luar Bogor.

Ade menjelaskan Pemkab Bogor sendiri telah membuat program-program untuk memfasilitasi warga kawasan tersebut menekuni profesi lain. 

Langkah Pemkab Bogor untuk memproteksi warganya dari pekerjaan berisiko tinggi yaitu dengan memfasilitasi warga beralih dari penambang liar ke profesi lain, salah satunya menjadi petani.

"Kita juga arahkan mereka ke arah pariwisata, tetapi yang kita indikasikan ini ada dari orang-orang luar juga yang datang untuk menggali," kata bupati politisi Partai Persatuan Pamebangunan (PPP) itu.

Selain itu, belakangan Pemkab Bogor sudah mencanangkan destinasi wisata baru bernama Geopark Pongkor di sekitaran lokasi tambang. Ia berharap, ketika Geopark Pongkor berjalan optimal, konsentrasi masyarakat bisa terfokus pada sektor pariwisata.

"Di Geopark itu juga sudah ada yang digarap oleh masyarakat sekitar seperti homestay, warung tradisional, sawah dijadikan tempat wisata juga, dan daerah disana sudah ada pariwisata yang menggeliat," Ade merincikan. (Ant).