Dedie Rachim Mendorong Pengembangan Komunitas Usia Lanjut

Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, mendorong agar komunitas untuk lansia dibentuk lebih cepat di setiap Rukun Warga (RW) di Kota Bogor.

Pernyataan ini disampaikan pada perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tingkat Kota Bogor yang dilaksanakan di Aula Kecamatan Bogor Selatan, Senin (26/5). Dalam momen ini, bantuan juga diberikan kepada para lansia.

Dedie menyatakan, launching untuk mempercepat pembentukan komunitas lansia bertujuan untuk menciptakan tempat yang produktif dan inklusif bagi kalangan lanjut usia.

"Ada 804 RW di Kota Bogor, dan harapan kami di HLUN ini adalah agar lansia memiliki kelompok-kelompok yang berfungsi sebagai wadah silaturahmi, tempat bertukar pikiran, berbagi cerita, berkarya, memperdayakan, dan memberikan manfaat bagi warga lainnya," jelas Dedie.

Ia juga menekankan betapa pentingnya peran lansia dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai ancaman kejahatan sosial.

"Hal yang ingin saya sampaikan kepada lansia adalah untuk mengawasi lingkungan guna mencegah kejahatan seksual, pelecehan, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan remaja. Para lansia dapat berkontribusi untuk meningkatkan kondisi lingkungannya, serta memberikan nasihat bagi tetangga, anak-anak, dan remaja di sekitar mereka," ujarnya.

Dedie berharap, keberadaan komunitas lansia di setiap RW dapat meningkatkan kontribusi serta kepedulian sosial dari warga lanjut usia.

Ketua Lembaga Lansia Indonesia (LLI) Kota Bogor Aisyah Wan Grainie mengungkapkan, bahwa HLUN tahun ini mengusung tema nasional "Lansia Sejahtera Indonesia Bahagia.

"Namun, untuk Kota Bogor kami menambahkan dengan pengembangan komunitas lansia sebagai inisiatif utama untuk meningkatkan pemberdayaan dan solidaritas di antara lansia," kata Aisyah.

Ia menyambut positif dukungan dari wali kota dan menargetkan percepatan dalam pembentukan komunitas lansia di tingkat RW.

"Target kami adalah 15% dari total RW. Dalam dua minggu mendatang, kami berharap dapat terbentuk dua komunitas, dan ke depannya, setiap bulan juga bisa terbentuk dua komunitas di dua RW yang berbeda," tegasnya.

Aisyah menambah, setiap komunitas akan dipimpin oleh lima hingga enam lansia yang aktif.

"Dengan demikian, para lansia ini dapat berdaya, karena keberadaan komunitas ini akan membangun kesadaran kolektif," tutupnya.

sumber pemprovjabar