Dirut Bank BJB Ahmad Irfan Diberhentikan dengan Hormat

Dirut Bank BJB Ahmad Irfan Diberhentikan dengan Hormat Mantan Dirut Bank BJB Ahmad Irfan. (Foto: Ist)

BANDUNG - Direktur Utama (Dirut) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) Ahmad Irfan diberhentikan dengan hormat. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BJB.

Sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengharuskan tidak boleh ada kekosongan jabatan pada sebuah bank pembangunan Daerah, maka posisi dirut Bank BJB akan dirangkap oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Agus Mulyana. Sementara, untuk posisi direktur mikro yang kosong akan dirangkap oleh Direktur Konsumer dan Ritel Suartini. 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) yang hadir pada RUPS Luar Biasa (LB) Bank BJB mengatakan, keputusan pergantian posisi direktur masih menunggu persetujuan OJK. 

"Jadi untuk posisi Direktur Utama Bank BJB diberhentikan, namun boleh mengikuti lagi fit and proper test untuk menjawab tantangan yang baru," ujar Emil di Bandung, Selasa (11/12).

Menurutnya, pemberhentian Ahmad Irfan diambil karena Pemprov Jabar selaku pemegang saham menilai Bank BJB memerlukan sosok baru. Dia menilai, dirut Bank BJB harus mampu mewujudkan dua visi baru, yakni memaksimalkan kredit mikro dan menjadikan BJB sebagai bank pembangunan.

"Selama ini kinerja Bank BJB sudah luar biasa. Namun, kami selaku pemegang saham menitipkan dua visi baru," ujarnya.

Selama ini Bank BJB sudah bagus dalam penyaluran kredit konsumen. Namun, pemerintah kota/kabupaten di Jabar membutuhkan pinjaman dari Bank BJB untuk membangun infrastruktur seperti jembatan dan pasar.

"Selama ini memang porsi pernyaluran kredit BJB ke sektor ini kurang. Padahal, dulu sejarahnya Bank BJB itu BPD, Bank Pembangunan Daerah," ungkapnya.

Emil menilai, selama ini Bank BJB kurang mengoptimalkan peluang pasar kredit UMKM. Menurutnya, dari 100 persen penyaluran kredit BJB, porsi UMKM hanya lima persen. Padahal, kata dia, sekitar 60 persen sektor perekonomian di Jabar ditopang UMKM. 

"Sehingga dengan dua visi baru tersebut, membuat BJB menjadi Bank Pembangunan dan maksimalkan kredit mikro. Kami membutuhkan sosok baru yang bisa menjawab tantangan," ungkapnya.

Sementara, Ahmad Irfan menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan semua pihak selama menjabat dirut Bank BJB. Dia mengaku bersyukur karena melepas posisinya saat kinerja Bank BJB berada dalam kondisi prima. 

"Selama empat tahun ini Bank BJB tumbuh dengan pesat. Alhamdulillah, saya melepas BJB dalam kondisi baik. Saya serahkan estafet kepemimpinan kepada direktur utama selanjutnya. Saya titip kepada semua stakeholder untuk melanjutkan kerja sama baik dengan BJB," kata Irfan. (Ant)