Hujan Angin, DLH Tangsel Tingkatkan Pemantauan Pohon Rawan Tumbang

Hujan Angin, DLH Tangsel Tingkatkan Pemantauan Pohon Rawan Tumbang Sumber Ilustrasi: Pixabay

Tangerang Selatan – Hujan angin di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakibatkan pohon besar di beberapa titik tumbang. Sehubungan dengan itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel akan meningkatkan pemantauan 6.000 pohon berusia tua dan rawan tumbang.

"Sesuai tugas kita, maka tentu ke depan kita akan melakukan pemeliharaan. Totalnya ada sekira 6.000 pohon di Tangsel baik milik private atau umum," kata Kepala Seksi (Kasie) Pemulihan dan Pemeliharaan Lingkungan DLH Tangsel, Anton Wibawa.

Anton mengatakan petugas lapangan akan disebar untuk memeriksa pohon di berbagai titik, baik pemeriksaan usia maupun kondisinya. Untuk mengoptimalkan pemeriksaan, pihaknya telah mengajukan tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) sejumlah 34 orang. Penambahan ini karena DLH Tangsel kekurangan SDM untuk memantau pohon-pohon tua. Personil yang dimiliki DLH saat ini berjumlah 15 orang.

"Kalau memang harus ditebang ya ditebang, daripada membahayakan. Jadi cenderung kami itu ke pemeliharaannya dan itu pun sebetulnya di koridor-koridor jalan umum," ujarnya.

Anton menyebut, potensi tumbangnya pohon akibat terpaan angin kencang tak bisa diprediksi. Sebab, banyak juga pohon berusia tua justru tetap berdiri kokoh manakala hujan angin melanda.

Jumlah pohon-pohon itu terus bertambah seiring penyerahan aset fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) dari pengembang kepada pemerintah kota. Menurutnya, tanggung jawab pemeliharaan semakin berat bila tak didukung dengan penambahan SDM dan peralatan.