Jelang Kemarau, Pemkab Indramayu Antisipasi Kekeringan

Jelang Kemarau, Pemkab Indramayu Antisipasi Kekeringan Salah satu sawah yang mengalami kekeringan di Desa Santing, Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (10/6/2019). (Foto: Antara Foto).

INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu mengimbau semua elemen, baik dari pemerintah maupun warga untuk waspada terhadap bencana kekeringan, terutama wilayah yang sering terdampak.

"Camat harus turun ke desa-desa, jika ditemukan ada desa yang krisis air, segera koordinasi untuk disuplai air," tegas Bupati Indramayu Supendi di Indramayu, Rabu (19/6).

Menurut Supendi bencana kekeringan di Indramayu harus bisa diantisipasi sedini mungkin, agar tidak menimbulkan kegelisahan bagi semua warga.

Terutama, lanjut Supendi untuk Pemerintah yang daerahnya sering mengalami kekeringan agar terus memantau kondisi sekitar.

"Terutama kecamatan yang sering mengalami kekeringan seperti Krangkeng, untuk selalu diwaspadai," Supendi mengingatkan.

Pada Rabu (19/6) Pemkab Indramayu, Kodim 0616 dan Polres Indramayu menggelar "Rakor Kebijakan Manajemen Mitigasi Bencana Kekeringan" sebagai upaya preventif untuk menghadapi bencana kekeringan yang siap mengintai Kabupaten Indramayu.

Menurut Supendi, berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa hasil monitoring hari tanpa hujan (HTH), umumnya wilayah di Jawa Barat sudah mengalami panjang hingga sangat panjang.

Untuk itu, dalam menghadapi kekeringan ini pihaknya telah memerintahkan seluruh camat untuk waspada dan terus turun ke lapangan memonitor langsung ke desa-desa.

"Karena persediaan air bersih sudah mulai menipis hal ini dikarenakan harus berbagi antara kebutuhan rumah tangga dengan kebutuhan irigasi pertanian," tuturnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana mengatakan, saat ini ada enam langkah kebijakan manajemen mitigasi bencana kekeringan di Kabupaten Indramayu.

"Yakni sistem peringatan dini, membuat serangkaian kebijakan terpadu, pendataan, bantuan kedaruratan, penilaian kerusakan dan kerugian, rehabilitasi serta rekonstruksi.

"Dengan telah dilaksanakannya rakor mitigasi bencana ini, diharapkan kita semua siap dalam menghadapi kekeringan ini," pungkas Edi. (Ant).