Pemkab Garut Perketat Izin Study Tour Imbas Kecelakaan SMPN 3 Garut

Pemkab Garut Perketat Izin Study Tour Imbas Kecelakaan SMPN 3 Garut Wakil Bupati Garut Helmi Budiman saat menyambut kepulangan peserta study tour SMPN 3 Garut yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Daendels, Kabupaten Purworejo. Foto: garutkab.go.id

Garut, Jurnal Jabar – Wakil Bupati (Wabup) Garut, Helmi Budiman, menyebut akan memperketat izin pelaksanaan study tour setelah insiden bus yang membawa siswa-siswi SMPN 3 Garut mengalami kecelakaan di Jalan Raya Daendels, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (12/2) malam. Kecelakaan terjadi dalam perjalanan pulang usai rombongan SMPN 3 Garut melakukan study tour ke Yogyakarta.

Helmi mengatakan, untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali, sekolah yang akan melakukan study tour harus melapor terlebih dahulu ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut.

“Jadi semua sekolah yang mau melakukan study tour itu harus lapor semua kepada Dinas Pendidikan. Nanti Dinas Pendidikan yang akan memberikan arahan-arahan terkait dengan prosedur yang harus ditempuh, yang sangat ketat,” terang Helmi saat menyambut kepulangan peserta study tour di SMPN 3 Garut, Senin (13/2).

Atas kejadian tersebut, Helmi menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut akan menanggung semua pengobatan penyintas kecelakaan. Sedangkan untuk pemulihan psikis penyintas, para siswa yang berada di bus yang mengalami kecelakaan akan diliburkan sementara.

“Iya (yang terluka) diliburkan dulu, yang ini saja, yang kecelakaan saja. Kalau yang Bis 1 nggak, yang Bis 1 tetap belajar. Kalau yang (bis) 2, kan, mereka walaupun tidak luka secara fisik dia ada trauma, jadi kita liburkan terlebih dahulu," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disdik Garut, Ade Manadin menuturkan, pihaknya akan menata ulang persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh pihak sekolah sebelum menyelenggarakan acara study tour.

“Akan saya kaji dan akan dipanggil kepala sekolahnya yang mau berangkat, sebab sampai saat ini ada yang sudah kirim surat tapi belum di-follow up," kata Ade.

Ade menilai study tour bukan hanya untuk piknik, melainkan tetap harus memiliki nilai edukasi pendidikan.

Sebagai informasi, terdapat 98 siswa dengan 9 pembimbing yang berangkat study tour ke Yogyakarta pada 10-12 Februari 2023. 17 siswa mengalami luka ringan hingga sedang.