PPP Jabar Fokus Bersihkan Hoaks soal Jokowi-Ma'ruf

PPP Jabar Fokus Bersihkan Hoaks soal Jokowi-Ma'ruf Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum didampingi Ketua PMI Jawa Barat Adang Rochjana memberikan Penghargaan Donor Darah Sukarela (DDS) 75 kali dari Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. (Foto: Dok. Humas Jabar)

BANDUNG - Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat (Jabar) fokus menerangkan sekaligus membersihkan sejumlah berita bohong terkait Pasangan Calon (Paslon) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin di kalangan kiai, ajengan, dan santri.

Pengurus Harian DPW PPP sekaligus Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, sesuai arahan dari Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma ruf Amin, Moeldoko maka pihaknya rutin menggelar silaturahim setiap akhir pekan dengan para kiai dan ajengan di daerah.

"Alhamdulillah, hingga saat ini saya sudah mulai ke beberapa titik, Karawang, Majalengka sampai Kuningan," ucap Uu di Bandung, Selasa (27/11).

Dia mengatakan, dalam silaturahmi DPW PPP Jabar menyampaikan sejumlah informasi dan mengklarifikasi isu yang tengah beredar. Khusunya, kata dia, berita hoaks yang menyerang pemerintahan atau bahkan personal Jokowi.

"Untuk materi yang disampaikan soal persatuan dan kesatuan. Namun, kami juga menyampaikan dan menjelaskan isu yang beredar saat ini di masyarakat," ujarnya.

Uu mengatakan, isu hoaks yang rutin dijelaskan yakni tentang serbuan tenaga kerja asing asal China ke Indonesia, antek asing, hingga kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Selain itu, Uu juga menerangkan sejumlah pencapaian Kabinet Kerja khususnya di bidang ekonomi dan infrastruktur. "Jadi, kami sampaikan data-data otentik terkait isu tersebut," ungkapnya.

"Kami memiliki dan menyakini data yang disampaikan ini (benar). Penjelasan tersebut membuat pemahaman kiai, ajengan dan santri terkait Pak Jokowi menjadi positif," tuturnya.

Menurutnya, kalangan pesantren di Jabar gerah dengan sejumlah isu yang beredar. Mereka, kata dia, menilai isu tersebut penuh muatan adu domba dan mengaku gelisah.

"Untungnya, Alhamdulillah, mereka sudah melek informasi. Saya katakan jangan membalas. Mereka ini bilang takut perpecahan. Mereka mengaku bisa ibadah dengan tenang dan damai. Mereka juga jengah kalau terus dibenturkan," ungkapnya.

Uu berharap, silaturahim rutin yang berisi penjelasan isu terhangat yang memojokkan paslon nomor urut 01 dapat menangkis ketidakpercayaan kalangan pesantren. "Tanpa mengganggu tugas sebagai wakil gubernur, saya datang ke mereka bersama tim kampanye Pilgub juga didampingi para calon legislatif dari PPP," ujarnya. (Ant)