Ridwan Kamil Siap Bangun Pusat Komando Satgas Citarum

Ridwan Kamil Siap Bangun Pusat Komando Satgas Citarum Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memiliki tempat yang akan dijadikan Gedung Pusat Komando Program Citarum Harum. (Foto: Ist)

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar memiliki tempat yang akan dijadikan Gedung Pusat Komando Program Citarum Harum. Tempat tersebut terletak di Jalan Naripan, Kota Bandung.

Emil menyebutkan, Gedung Pusat Komando Program Citarum Harum nantinya menjadi tempat pengambilan sejumlah keputusan mengenai penanganan sungai. Dia mengaku optimistis penanganan Sungai Citarum tahun ini akan lebih baik dibandingkan sebelumnya.

"Karena ada puluhan elemen yang bekerja demi Sungai Citarum tapi satu sama lain masih belum terkoneksi, yang pertama hadiah terbesarnya adalah kita akan menghibahkan satu kantor di Jalan Naripan Kota Bandung sebagai Pusat Komando Program Citarum Harum," kata Emil usai menghadiri acara Evaluasi Satu Tahun Program Citarum Harum di Graha Manggala Siliwangi Bandung, Selasa (15/1).

"Ya 2019 sangat optimis karena koordinasi sudah dirancang, akan sangat juara dan prima sehingga tidak ada lagi pekerjaan-pekerjaan yang tidak sinkron," ucapnya.

Menurutnya, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran Rp600 miliar untuk penataan Sungai Citarum tahun ini. Namun, setengahnya akan dialokasikan untuk TNI.

"Soal anggaran sekitar Rp600 miliar sedang kita tunggu dari pemerintah pusat dan setengahnya atau sekitar Rp300 miliar untuk TNI. TNI mengambil porsi pengembalian ekosistem sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum paling berat dan paling besar," ungkapnya.

Selain itu, kata dia, juga dipaparkan mengenai rencana menjadikan Kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, menjadi pusat rekreasi dan budaya untuk menangkal banjir.

"Berikutnya ada penataan wilayah di daerah Bojongsoang. Jadi itu untuk memastikan sambil urusan yang kotor-kotor dibersihkan, penataan yang sudah siap bisa kita perlihatkan dari yang kotor menjadi lebih baik. Dari sungai yang jauh dari kegiatan manusia menjadi sungai yang penuh dengan kegiatan manusia," ujarnya. (Ant)