Vaksinasi Massal Jabar Target 1.500 Peserta Sehari

Vaksinasi Massal Jabar Target 1.500 Peserta Sehari Foto: jabarprov.go.id

Kota Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggelar vaksinasi massal dengan target 1.500 peserta sehari. Vaksinasi yang digelar di SMAN 8 Kota Bandung ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan organisasi kemasyarakatan.

Wakil Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan stakeholders yang terlibat dalam vaksinasi massal di sekolah ini adalah Kementerian Keuangan, BPJS Kesehatan, Grab Indonesia, dan Jabar Bergerak. 

"Kolaborasi ini lah yang penting karena pemerintah saja tidak cukup untuk melakukan kegiatan vaksin ini sendirian. Saya apresiasi SMAN 8 Bandung, Kementerian Keuangan, BPJS, Grab termasuk dari Jabar Bergerak,” ujarnya usai meninjau vaksinasi, Minggu (8/8). 

Adapun sasaran dari kegiatan vaksinasi ini terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, mulai para alumni, anak-anak sekolah, hingga masyarakat sekitar. 

"Di sini berarti ada lingkup alumni, kemudian juga ada lingkup anak-anak sekolahnya, kemudian juga masyarakat sekitar," sebut Atalia.

Guna mengejar vaksinasi selesai bagi 37 juta penduduk akhir Desember 2021, Pemprov Jabar sedang menggencarkan percepatan vaksinasi agar kekebalan kelompok terbentuk. Salah satu strategi yang dilakukan adalah memanfaatkan sekolah dan pondok pesantren sebagai sentra vaksinasi. Vaksinasi di sekolah tersebut diharap dapat menjadi inspirasi bagi orang tua agar mau mengikuti vaksinasi.

"Target kita saat membuka vaksinasi untuk anak sekolah sesungguhnya agar mereka menginspirasi dan mengajak anggota keluarganya terutama orang tua agar mau divaksin,” jelas Atalia. 

Selain kolaborasi, Pemprov Jabar juga terus berusaha mengamankan stok vaksin. Sebab Jabar merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia.

"Saat ini kami mendorong lobi-lobi dengan pusat agar bagaimana vaksin untuk di Jabar bisa disegerakan. Karena tentu saja jumlah penduduk Jawa Barat yang mungkin berbeda dengan wilayah-wilayah lain," kata Atalia.