Wakil Walkot Bandung Minta PLN Teliti Pasang Listrik

Wakil Walkot Bandung Minta PLN Teliti Pasang Listrik Pasar Ujungberung kebakaran pada Minggu (9/10/2019) tengah malam. (Foto: Antara Foto).

BANDUNG - Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak mudah memberikan izin penyambungan arus listrik, juga lebih teliti dalam memenuhi permintaan sambungan listrik kepada masyarakat, khususnya di area publik seperti pasar.

"Saya mengimbau kepada PLN agar tidak mudah untuk melakukan penyambungan, jadi harus dilihat juga instalasi ke dalamnya, jadi jangan dilihat sampai dari titik PLN ke meteran saja, tapi meteran ke dalamnya juga harus diperhitungkan," kata Yana usai meninjau Pasar Ujungberung yang mengalami kebakaran, Kota Bandung, Senin (10/6).

Menurutnya, instalasi arus listrik yang terhubung ke sejumlah kios di Pasar Ujungberung belum sesuai dengan standar dan dinilai kurang baik.

"Tadi saya lihat juga, sepintas instalasi listriknya kurang baik," ungkap Yana.

Senada dengan Yana, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Dadang Iriana meminta pihak PLN mempertimbangkan izin yang diberikan terkait penyambungan arus listrik. Menurutnya, imbauan tersebut diminta untuk meminimalisir terjadinya kebakaran yang disebabkan oleh sambungan arus pendek.

"Kalau bisa jangan asal pasang listrik. Akibatnya bisa seperti ini (terjadi kebakaran)," kata Dadang.

Selain itu, Dadang juga mengingatkan kepada pihak PLN menertibkan jaringan-jaringan listrik yang tidak resmi. Menurutnya pihak PLN harus melakukan standar pemasangan listrik dengan lebih ketat.

"Kalau pemasangan tidak resmi itu bisa dianggap liar. Itu harusnya lebih diwaspadai jangan asal pasang listrik. Mereka ini tidak melalui standar pemasangan, bahan kabel dan lain-lain," paparnya.

Sejauh ini, kebakaran yang terjadi di Pasar Ujungberung diduga berawal dari korsleting arus listrik pada sebuah kios buah-buahan. Kemudian api menjalar ke deretan kios lain yang berdagang petasan hingga membuat api menjadi liar.

Dari total 720 kios yang ada, api menghanguskan sedikitnya 200 kios pedagang. Petugas sempat kesulitan memadamkan api karena tidak bisa masuk ke dalam kios yang dalam kondisi tertutup.

Dalam pemadaman tersebut, Diskar PB Kota Bandung telah menerjunkan 19 unit mobil pemadam kebakaran gabungan, dan 140 personel pemadam untuk memadamkan api yang menghanguskan salah satu pasar di daerah Bandung Timur tersebut. (Ant).