Waspada, Bahaya Digital Terhadap Keutuhan Bangsa

Waspada, Bahaya Digital Terhadap Keutuhan Bangsa Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadi pembicara dalam Orasi Pekerja Kreatif yang digelar di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu (9/2) malam. (Foto: Ist)

BANDUNG - Masyarakat di Jawa Barat (Jabar) diimbau untuk waspada terhadap era digital. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menilai, salah satu dampak negatif dunia digital, yakni mengancam keutuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara.

Gubernur yang akrab disapai Kang Emil mengatakan, masyarakat Indonesia bisa bersatu karena kesamaan nasib bukan karena kesamaan bahasa atau suku. Kesamaan tersebut kemudian mengikat semua pihak di Tanah Air untuk membuat kesepakatan yang bernama Pancasila.

"Memang era digital ini tidak bisa hanya dilihat potensi besarnya dalam bidang ekonomi tapi juga sisi gelapnya. Terutama terkait ancaman terhadap keutuhan Indonesia sebagai bangsa dan negara," kata Emil saat memberikan sambutan pada diskusi bertajuk pekerja kreatif di Sabuga Bandung, Minggu (10/2).

"Hal inilah yang akan kita jaga bersama-sama sampai kapan pun," ungkapnya.

Emil lantas meninggung banyak kisah negara-negara besar yang pecah bahkan musnah. Sebut saja, Afghanistan yang tujuh suku besar di sana tak pernah berhenti bertikai. Juga Yugoslavia yang kini terpecah menjadi Serbia, Bosnia Herzegovina, dan Kroasia.

"Di sana (Afghanistan), seminar yang membicarakan industri kreatif seperti ini tak mungkin dilakukan," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, keragaman suku, agama, bahasa, dan ras harus dijaga agar industri kreatif bisa terus tumbuh di Indonesia. Selain itu, penting pula penguatan sumber daya manusia secara emosional karena pintar saja tidak cukup.

"Jangan sampai ketika ditilang, motor dirusak sendiri," ucapnya. (Ant)