Motif Macan Tutul Diprediksi Kembali Booming pada 2019

Motif Macan Tutul Diprediksi Kembali Booming pada 2019 Ilustrasi fesyen motif macan tutul. (Foto: vogue.co.uk)

BANDUNG - Motif macan tutul diprediksi menggebrak dunia mode pada tahun 2019. Motif tersebut sejatinya sempat dinilai murahan dan norak bahkan mengkhawatirkan terjadap konservasi hewan. 

Seorang konsultan gayaasal Jerman, Andreas Rose mengatakan, motif jadul tersebut bakal kembali booming setelah lama meredup. "Motif hewan merupakan bentuk pernyataan menentang pemusnahan terhadap kucing besar (macan tutul) dengan sadar memilih menggunakan bulu palsu," kata Andreas Rose di Frankrut, sebagaimana dilansir DPA, Jumat (4/1).

"Kain sutra dicetak dengan motif hewan liar, termasuk kucing besar yang muncul pertama kali sejak abad ke-18," ucapnya.

Pada tahun 1980-an, motif hewan liar digunakan oleh bintang rock seperti Steve Tyler Aerosmith. Bahkan, disainer asal Italia Roberto Cavalli dilabeli sebagai Raja Macan Tutul lantaran mengusung motif benatang buas tersebut.

Musim ini, Cavalli sejatinya bukan satu-satunya perancang busana yang menggunakan tren tutul. Pasalnya, cetakan tutul juga terlihat di panggung peragaan busana Gareth Pugh, Raf Simons, dan Dolce & Gabbana.

"Orang yang sadar model dapat mengunakan desain ini dengan motif lain. Tetapi motif tersebut harus dibuat dengan kombinasi kenyamanan dan hasrat sehingga dapat menarik perhatian," ujar penata rambut Ritchie Karkowski.

Motif tersebut dapat dikombinasikan dengan pakaian berwarna polos untuk penampilan yang lebih bersahaja. Bahkan, Claudia Schulz dari German Shoe Institute Motif mengatakan, motif macan tutul tidak hanya digunakan pada pakaian semata tetapi juga pada sepatu  

"Motif macan tutul ini sebenarnya dapat mucul di semua jenis sepatu. Yang harus dimiliki musim ini tentu saja adalah sepatu boot dengan tumit sepatu bermotif macan tutul," kata Claudia. (Ant)